PR TASIKMALAYA - Mantan politisi Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean ikut menyoroti terkait peminjaman dana yang dilakukan oleh PT Pembangunan Jaya Ancol kepada Bank DKI.
Setelah mengetahui alasan PT Pembangunan Jaya Ancol meminjam dana Rp1,2 triliun, Ferdinand Hutahaean mengaku merasakan adanya kejanggalan.
Pasalnya menurut Ferdinand Hutahaean, dana sebegitu besar tersebut tidak mungkin hanya dipakai untuk menutupi biaya operasional.
Tidak hanya itu, Ferdinand Hutahaean juga nampak menyinggung komisaris Taman Impian Jaya Ancol, Geisz Chalifah.
Baca Juga: Danu Kenali Sosok Terduka Pelaku Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang? Begini Penjelasan Kuasa Hukum
Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com, Ferdinand Hutahaean menanggapi hal itu dalam akun Twitter pribadinya, @ferdinandHaean3 pada 29 Desember 2021
Eks politisi Partai Demokrat ini pun mengaku tak habis pikir dengan apa yang dilakukan oleh Geisz Chalifah.
Menurut Ferdinand Hutahaean, track record Geisz Chalifa berbanding terbalik dengan apa yang dilakukannya.
Baca Juga: Link Live Streaming Brentford vs Manchester City di Liga Inggris, 30 Desember 2021
"Komisarisnya ngaku sukses, berprestasi, tapi perusahaannya ngutang Rp1,2 T untuk makan hewan dan gaji karyawan," ujar Ferdinand Hutahaean.
Ferdinand Hutahaean pun merasa curiga dengan alasan peminjaman dana Rp1,2 triliun tersebut.
Pasalnya, Ferdinand Hutahaean merasa tidak yakin jika dana sebesar itu hanya dipakai untuk biaya operasional dan makanan hewan.
Baca Juga: Tes Kepribadian: Jalan yang Kamu Pilih Dapat Menggambarkan Karakter dan Caramu Menjalani Hidup
Bahkan, dirinya seolah menyebut bahwa ada pihak-pihak tertentu yang mengambil keuntungan dari peminjaman dana tersebut.
"Yang paling aneh bagi saya itu, memang Tuyul makannya banyak dan mahal ya? Kok bisa ngutang sampai Rp1,2 Triliun untuk makan hewan?" lanjut Ferdinand Hutahaean.
Sebelumnya diketahui bahwa PT Pembangunan Jaya Ancol telah meminjam dana sebesar dari Rp1,2 triliun dari Bank DKI.
Baca Juga: Link Live Streaming Chelsea vs Brighton di Liga Inggris, 30 Desember 2021 Tayang Pukul 2.30 WIB
Peminjaman tersebut menurut Direktur Utama PT Pembangunan Jaya Ancol, Teuku Sahir yakni sebagai cara untuk menutupi kerugian perusahaan.
Teuku Sahir juga menjelaskan bahwa semenjak awal pandemi tetap membayar gaji karyawan dan memberi makan hewan.
Dari total dana pinjaman PT Pembangunan Jaya Ancol Rp1,2 triliun itu akan dialokasikan untuk modal pada tahun 2022 dan 2023 sebesar Rp334 miliar.