PR TASIKMALAYA - Rocky Gerung angkat bicara perihal hebohnya Susi Pudjiastuti yang mengkritik Menko Kemaritiman dan Kelautan Luhut Binsar Pandjaitan.
Hal itu menjadi heboh setelah Susi Pudjiastuti membalas ungkapan Luhut Pandjaitan bahwa dirinya hanya bertanya bukan membentrokan pejabat dengan masyarakat.
Rocky Gerung sendiri menanggapi Susi Pudjiastuti dan Luhut Pandjaitan setelah Hersubeno Arief meminta tanggapannya.
"Bu Susi pertanyakan mengapa para pejabat itu mendapat keistimewaan dan diberlakukan berbeda dalam karantina," tuturnya dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari video yang diunggah YouTube Rocky Gerung Official pada Rabu 29 Desember 2021.
Hersubeno Arief juga memperkirakan tidak hanya Susi Pudjiastuti karena banyak juga orang yang mempersoalkan hal ini.
Sementara menurutnya Luhut Pandjaitan menjawab bahwa hal tersebut merupakan standar Internasional.
Rocky Gerung juga membenarkan hal tersebut namun masalahnya di tiap negara berbeda-beda.
Baca Juga: Ramalan 2022: Zodiak Capricorn, Libra, dan Scorpio Coba Ikuti Nasihat Ini!
"Tentu saja ada standar Internasional tapi masalahnya motifnya berbeda-beda di setiap negara," sambungnya.
Negara-negara yang tahu bahwa pejabat itu ada urgensinya maka menurut Rocky Gerung dibuat prosedur jalur cepat supaya birokrasi tidak macet.
"Bayangkan kalau separuh kabinet pulang dari luar negeri dan di karantina 10 hari ya macetkah Indonesia," ujarnya.
Baca Juga: Prediksi Skor Brentford vs Manchester City di Liga Inggris, Kamis 30 Desember 2021: Disertai H2H
Memang menurutnya, ada diskresi tetapi diskresi tersebut rasional kalau di Indonesia menurutnya irasional.
"Ada pejabat keluar negeri bawa satu keluarga ya sudah mestinya pejabatnya saja yang lolos masa keluarganya juga ikut lolos," ungkapnya.
Sehingga dengan demikian menurutnya Susi Pudjiastuti mengerti hal ini.
Selain itu Dia menambahkan bahwa Luhut Pandjaitan juga mengerti.
Akan tetapi menurut Rocky Gerung bedanya Susi mau lihat dengan mata telanjang namun Luhut melihat dengan mata politik.
"Itu bahayanya kalau Covid-19 dipolitisir dan dibisniskan ini soalnya," pungkas Rocky Gerung.***