Sri Mulyani Sebut Konsumsi Rokok Bebani Negara dan Buat Rumah Tangga Semakin Miskin

- 16 Desember 2021, 06:28 WIB
Sri Mulyani bahas soal cukai rokok, dan bagaimana rokok membebani negara.
Sri Mulyani bahas soal cukai rokok, dan bagaimana rokok membebani negara. /Instagram/@smindrawati

Baca Juga: Kejuaraan Dunia 2021: Sempat Dituding 'Curang', Dejan Ferdinansyah-Serena Kani Kandas

“Sehingga rokok menjadikan rumah tangga semakin miskin, karena pengeluaran yang seharusnya untuk meningkatkan ketahanan rumah tangga justru dikeluarkan untuk rokok,” ucapnya.

“Selain itu rokok juga menjadi penyebab risiko kematian terbesar kedua di Indonesia setelah tekanan darah tinggi atau hipertensi,” sambung Sri Mulyani.

Menteri Keuangan dengan tegas menyebut kalau rokok juga meningkatkan risiko stunting pada anak dan memberikan dampak parah kepada perokok yang terkena Covid.

“Keluarga Perokok memiliki 5,5 persen anak stunting lebih tinggi dibandingkan yang bukan perokok, peringkat Indonesia masih berada kelima terbesar di dunia soal stunting,” ujarnya.

Baca Juga: Simak Lokasi dan Persyaratan SIM Keliling Tasikmalaya Hari Ini Kamis 16 Desember 2021

“Orang yang konsumsi rokok juga berisiko sampai 14 kali lebih tinggi terkena Covid dibanding yang bukan,” sambung Sri Mulyani.

Pemerintah pada tahun 2021 untuk sektor Kesehatan dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) telah mengeluarkan dana sebesar Rp62 triliun sampai 12 November 2021.

“Konsumsi rokok telah menyebabkan beban Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan biaya ekonomi yang cukup besar,” ujarnya.

“Biaya Kesehatan akibat merokok telah mencapai Rp17,9 hingga Rp27,7 triliun setahun,” sambung Sri Mulyani.

Halaman:

Editor: Al Makruf Yoga Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah