Network
PR TASIKMALAYA - Mantan Menteri Kesehatan, Siti Fadilah Supari menyampaikan keraguannya mengenai turunnya angka infeksi Covid-19 di Indonesia.
Siti Fadilah Supari mencurigai adanya dugaan Bioterorism di balik penyebaran virus Covid-19.
Kecurigaan ini didasari pada menurunnya infeksi Covid-19 secara tiba-tiba.
"Covid-19 ini berhenti secara mendadak. Juli-Agustus luar biasa saya sampe nggak berani ke luar rumah," tutur Siti Fadilah Supari, dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari video yang dibagikan di kanal YouTube Akbar Faisal Uncensored, pada 15 Desember 2021.
Baca Juga: Novel Baswedan Tanya Perihal Tujuan Dibuatnya IM 57 Institute, Mochamad Praswad: Konsepnya...
"Tapi kemudian tiba-tiba berhenti, ini ada yang aneh," ujar Siti Fadilah Supari.
Menurutnya ciri-ciri Bioterorism adalah timbulnya lonjakan kasus Covid-19 di suatu tempat dan kemudian berhenti tiba-tiba.
Bill Gates bahkan pernah memperingati dunia mengenai penggunaan Bioterorism untuk yang bisa dijadikan untuk senjata perang.
"Saat ini sudah tidak ada lagi perang pake tank, sekarang perang pake virus," ucap Siti Fadilah Supari.
Meski demikian Siti Fadilah Supari menegaskan bahwa ini merupakan pendapat pribadinnya.
"Ini pendapat saya pribadi ya, belum tentu benar, saya lebih cenderung ini adalah bioweapon atau bioterorism karena pandemi yang asli itu ada syaratnya," ujar Siti Fadilah Supari.
Terlebih saat ini Amerika Serikat dan China sedang berada di tengah persaingan politik.
Sebelumnya kedua negara tersebut pernah saling menuduh bahwa pandemi yang terjadi dibuat sebagai senjata biologis.
Baca Juga: 5 Tanda Zodiak Ini Selalu Stres Menurut Astrologi, dari Pisces hingga Capricorn
Namun baik Amerika Serikat dan China membantah dugaan tersebut, keduanya mengaku menjadi korban pandemi Covid-19.
Apalagi sampai saat ini WHO belum menemukan bukti adanya penularan dari hewan ke manusia.
Karena sebelumnya Covid-19 ini diduga berasal dari China dan ditularkan dari hewan kelelawar lalu ke manusia.
Oleh sebab itu Siti Fadilah Supari mengingati kepada Menteri Pertahanan untuk mempelajari bioterorism untuk menjaga keamanan negara.***
