Dalam proses evakuasi tersebut Wayan menambahkan bahwa timnya membawa peralatan seperti truk angkut personel, motor trail, APD, peralatan medis, dan pendukung lainnya.
Sementara itu, Kepala Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Eko Budi Lelono mengatakan letusan Gunung Semeru pada sore ini berkaitan dengan curah hujan yang tinggi.
"Kelihatannya memang ada kaitannya dengan curah hujan tinggi," kata Eko pada 4 Desember 2021, dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Antara.
Curah hujan yang tinggi tersebut diduga menyebabkan runtuhnya bibir lava yang berada di Gunung Semeru.
Baca Juga: Bergabung dengan Manchester United, Ralf Rangnick Ungkap Fakta Mengejutkan Jadon Sancho
"Sehingga menyebabkan runtuhnya bibir lava itu sehingga memicu adanya erupsi atau adanya guguran awan panas," lanjutnya.
Menurut Eko, bila dilihat dari catatan kegempaan, Gunung Semeru relatif rendah dan tidak mengalami perubahan yang signifikan.
"Dari sisi kegempaan relatif rendah, tidak ada asosiasi dengan peningkatan pasokan magma atau batuan permukaan," terangnya.
Sejauh ini, timnya di lapangan selalu memantau Gunung Semeru selama 24 jam penuh.