BMKG Prediksi Indonesia akan Dihantam Cuaca Ekstrem hingga 9 Desember 2021, Waspadai Bencana Berikut Ini

- 3 Desember 2021, 19:51 WIB
Ilustrasi. BMKG mengeluarkan imbauan untuk waspada terhadap cuaca ekstrem yang akan melanda Indonesia hingga 9 Desember 2021.
Ilustrasi. BMKG mengeluarkan imbauan untuk waspada terhadap cuaca ekstrem yang akan melanda Indonesia hingga 9 Desember 2021. /Pixabay/FelixMittermeier.

PR TASIKMALAYA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), memprediksi cuaca ekstrem akan menghantam Indonesia hingga 9 Desember 2021 mendatang.

Salah satu bentuk cuaca ekstrem yang akan terjadi adalah potensi peningkatan curah hujan di atas normal.

Aktifnya fenomena La Nina pada periode musim hujan kali ini, menjadi penyebab terjadinya cuaca ekstrem di Indonesia.

Prediksi mengenai cuaca ekstrem di Indonesia tersebut diungkapkan oleh Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, pada Jumat, 3 Desember 2021.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Emosi Apa yang Mendominasi Hidup Anda Saat Ini? Pilih Satu Pohon untuk Tahu Jawabannya

“Sebagian besar wilayah Indonesia telah memasuki periode musim hujan. Dengan indikasi aktifnya fenomena La Nina pada periode musim hujan ini,

"Maka kewaspadaan terhadap potensi peningkatan curah hujan di atas normal harus lebih ditingkatkan,” ujar Dwikorita, sebagaimana dilansir Pikiranrakyat-Tasikmalaya.com dari Instagram @infobmkg.

Berdasarkan hasil analisis terkini BMKG, dalam waktu sepekan ke depan diidentifikasi akan terjadi peningkatan dinamika atmosfer.

Baca Juga: LINK LIVE STREAMING Ikatan Cinta 3 Desember 2021: Pertikaan Irvan dan Al Terjadi karena Rendy Bocorkan Semua?

Hal inilah yang kemudian berdampak pada peningkatan potensi cuaca ekstrem di sebagian besar wilayah Indonesia.

Dwikorita menambahkan, saat ini Siklon Tropis Nyatoh masih ada di wilayah Samudera Pasifik Barat sebelah timur Filipina.

Intensitasnya pun terpantau masih menguat hingga 24 jam ke depan, dengan pergerakan sistem ke arah utara-barat laut.

Baca Juga: Bus TransJakarta Tabrak Pos Polisi Tak Ada Bekas Rem, Ini Alasan Sopir

Di sisi lain, bibit Siklon 94W yang berada di sekitar Teluk Benggala, masih mengalami pergerakan ke arah barat laut dalam periode waktu 24 jam ke depan.

Kendati posisi kedua sistem siklon makin menjauhi wilayah Indonesia, Dwikorita mengimbau agar masyarakat tetap waspada.

“Meskipun begitu, dampak terhadap potensi gelombang tinggi 2,5 hingga 4 meter (Rough Sea) masih perlu diwaspadai di beberapa wilayah perairan,” jelasnya.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Ingin Tahu Impresi Orang Lain tentang Diri Anda? Temukan Jawabannya dari Gambar Ini

Beberapa wilayah perairan ini antara lain, Perairan Utara Kep. Anambas, Perairan Barat Kep. Natuna, Perairan Kep. Subi Serasan, dan Perairan utara Kep. Sangihe.

Lalu ada Perairan utara Kep. Talaud, Laut Maluku bagian Utara, Perairan utara Halmahera, Laut Halmahera, Samudera Pasifik utara Halmahera hingga Papua.

Sementara untuk potensi gelombang tinggi mencapai empat hingga enam meter (Very Rough Sea), ada di wilayah perairan Laut Natuna Utara dan Perairan Utara Natuna.

Baca Juga: Jenguk Rayyanza, Irwansyah Baca Ayat Al Quran hingga Nasehati Raffi Ahmad

“Waspada bencana hidrometeorologi yang kemungkinan menyertainya. Mulai dari banjir, tanah longsor, banjir bandang, angin kencang, puting beliung dan sebagainya,” pungkasnya.***

Editor: Gracia Tanu Wijaya

Sumber: Instagram @infobmkg


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah