Network
PR TASIKMALAYA - Isu bubarkan Majelis Ulama Indonesia (MUI) tengah ramai didengungkan di media sosial (medsos).
Desakan bubarkan MUI itu terjadi setelah salah satu pengurus MUI ditangkap Densus 88 karena diduga terlibat tindak pidana terorisme.
Melihat hal itu, Ketua MUI KH Cholil Nafis turut menanggapi isu desakan bubarkan MUI tersebut.
Cholil Nafis mengatakan bahwa isu bubarkan MUI anggap saja sebagai bagian dari beragamnya masyarakat Indonesia dalam bermedsos.
Baca Juga: Dapat Kado Mobil hingga Fotonya Muncul di New York, Atta Halilintar Sebut Ini Kado Terindahnya
Cholil Nafis juga menyampaikan bahwa masyarakat yang meminta agar MUI dibubarkan karena soal teroris tidak bisa membedakan urusan personal dan lembaga.
Pernyataan itu disampaikan Cholil Nafis melalui cuitan di akun Twitter-nya @cholilnafis pada Sabtu, 20 November 2021.
"(Soal bubarkan MUI) Anggap saja warna warni Indonesia yang makin bebas bermedsos," cuit Cholil Nafis.
Baca Juga: Terdampak Covid-19, Pria Ini Lakukan Operasi Plastik dengan Dana Hibah Rp288 Juta
"Mereka yang minta bubarkan MUI itu tidak bisa membedakan antara personal dan lembaga," sambungnya seperti dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com.
Di sisi lain, ia menjelaskan bahwa masyarakat memerlukan lembaga yang dapat mengayomi dan juga sekaligus sebagai mitra pemerintah
Dalam hal ini, Ketua MUI itu menyampaikan bahwa MUI saat ini memiliki peran tersebut.
Baca Juga: Fahri Hamzah Sebut Sirkuit Mandalika Kebanjiran: Sore Lombok Hujan
"Umat butuh yang mengayomi dan yang sekaligus mitra pemerintah," tulis Cholil Nafis.
"Itulah yang diperankan oleh MUI saat ini (khadimul ummah wa shadiqul hukumah)," lanjutnya.
Cuitannya juga ditujukan menanggapi peryhataan dari Menko Polhukam Mahfud MD yang menyagakan bahwa posisi MUI kuat sehingga tidak bisa sembarang dibubarkan.
Baca Juga: Gadis 21 Tahun Tewas di Tangan Teman Tinder, Polisi Temukan 5 Pencarian Google Mengerikan
Selain itu, Mahfud MD juga menyatakan bahwa jangan berpikir membubarkan MUI karena ditangkapnya salah satu pengurus MUI yang diduga terlibat terorisme.
Diketahui sebelumnya, Densus 88 telah menangkap anggota Komisi Fatwa MUI Ahmad Zain An-Nazah bersama dua orang lainnya.
Mereka ditangkap karena diduga terlibat tindak pidana terorisme. Densus 88 pun telah menetapkan ketiganya sebagai tersangka.
Atas kejadian tersebut, MUI pun telah menonaktifkan Ahmad Zain An-Nazah dari MUI.***
