Network
PR TASIKMALAYA – Baru-baru ini, Anies Baswedan menemui pendemo yang melakukan tuntutan di balai kota DKI Jakarta, pada Kamis, 18 November 2021 siang.
Anies Baswedan menemui peserta demo tersebut berasal dari buruh Federasi Serikat Pekerja Logam Elektronik Mesin Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (FSP LEM SPSI).
Demonstrasi yang ditemui Anies Baswedan tersebut dilakukan terkait tuntutan kenaikan upah minimum regional bagi pekerja atau buruh di Jakarta.
Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Instagram @aniesbaswedan, Anies Baswedan mengungkapkan perasaan senangnya karena bisa berdialog dengan teman-teman buruh dari FSP LEM SPSI.
Baca Juga: Joddy Sebut Vanessa Angel Sempat Sadar Saat Alami Kecelakaan, Ayah Bibi Ardiansyah: Si Gala Nangis
Anies Baswedan dalam kesempatan tersebut mengungkapkan rasa terima kasih kepada para buruh yang sudah mengaspirasikan pikirannya.
“Terima kasih kepada mereka yang memilih untuk menyuarakan aspirasi para buruh,” tulis Anies Baswedan.
Menurutnya, teman-teman buruh merupakan orang-orang yang memikirkan kesejahteraan semuanya.
Terkait hal ini juga Pemprov DKI akan merencanakan upaya untuk membantu para buruh.
Baca Juga: Belum Banyak yang Tahu, Tiger JK Blak-Blakan tentang Karakter Asli RM BTS
Baca Juga: 5 Manfaat Air Kelapa untuk Rambut, Salah Satunya Mengurangi Ketombe
Tentunya, bantuan tersebut nantinya akan tetap menaati berbagai ketentuan yang sekarang ada di dalam peraturan pemerintahan.
Ia juga mengungkapkan solusi terkait hal ini, menurutnya ada dua sisi yang bisa dibantu, hal ini tentunya agar buruh mencapai kesejahteraan lebih tinggi,
“Pertama dengan cara meningkatan pendapatan (UMP), dan yang kedua kita bantu menurunkan biaya hidup,” tulis Anies Baswedan di akun Instagramnya.
Pemprov DKI pun mengharapkan, dengan adanya bantuan fasilitas buruh atau pekerja di Jakarta seperti pangan murah, subsidi biaya transportasi, hingga KJP Plus untuk anak-anaknya.
Baca Juga: Bukan Hadiah, Hal Ini yang Buat Jonatan Christie Makin Termotivasi: Berarti Buat Aku
Lalu, dapat membantu meringankan beban biaya hidup dari teman-teman buruh di Jakarta.
Sehingga, pendapatan yang sudah dinaikkan berdasarkan Peraturan Pemerintah yang ada, para buruh tetap memiliki selisih pendapatan yang bisa ditabung.
Harapannya, dengan adanya ini, kesejahteraan buruh kedepannya bisa meningkat.***
