Sejarah Hari Pahlawan 10 November, Pertempuran Pertama Setelah Kemerdekaan Indonesia

- 10 November 2021, 10:58 WIB
Simak sejarah Hari Pahlawan yang jatuh setiap tanggal 10 November. Pertempuran pertama setelah kemerdekaan Indonesia.*
Simak sejarah Hari Pahlawan yang jatuh setiap tanggal 10 November. Pertempuran pertama setelah kemerdekaan Indonesia.* /Dok. Humas Pemprov Jateng/

PR TASIKMALAYA – 10 November 2021 merupakan Hari Pahlawan yang dikenang seluruh rakyat Indonesia tanpa terkecuali.

Terdapat sejarah panjang mengiringi Hari Pahlawan yang bermula dari pertempuran Republik Indonesia pada 10 November 1945 setelah kemerdekaan.

Berdasarkan sejarah istimewa di balik peristiwa Hari Pahlawan, masyarakat Indonesia tidak bisa melewati 10 November seolah hari biasa saja.

Baca Juga: Gempi Semakin Tumbuh Besar hingga Tahu Cara Mengakses Kartu Kredit Gading Marten, Gisel Bereaksi Begini!

Pada 10 November 1945 para pahlawan dan masyarakat Indonesia kala itu bahkan rela bertaruh nyawa demi kedaulatan negara.

Sudah sepantasnya sebagai generasi baru mengetahui seperti apa sejarah Hari Pahlawan yang diperingati setiap 10 November.

Dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Kemendikbud, pertempuran pertama pasca Indonesia merdeka terjadi kota Surabaya menghadapi tekanan dari pasukan Inggris.

Baca Juga: Hari Pahlawan Nasional, Presiden Jokowi: Ujian Tak Berkurang Tapi Bangsa Ini Semakin Kokoh Bagaikan Karang

Sejarah menyebutkan bila pertempuran yang terjadi berskala besar, bahkan saking panasnya medan perang disebut sebagai neraka.

Kerugian memang datang dari kedua belah pihak dalam jumlah besar, dimana sekitar 20 ribu orang yang sebagian besar warga sipil menjadi korban.

150 ribu orang harus meninggalkan Kota Surabaya melihat kehancuran yang terjadi, sekitar 1.600 prajurit Inggris pun dilaporkan tewas.

Baca Juga: Ungkap Kondisi Gala Sky Pasca Tiba di Jakarta, Ayah Bibi Andriansyah: Sakit Dipegang Aja

Belum lagi kerugian material seperti peralatan perang yang hancur dan rusak, namun, semangat luar biasa ditunjukkan rakyat Surabaya, sehingga disebut sebagai Kota Pahlawan.

Tidak mengherankan bila Inggris menyesali keputusannya telah mengultimatum para pejuang.

Awalnya pihak Indonesia dan Inggris telah menandatangani kesepakatan untuk gencatan senjata pada 29 Oktober 1945.

Baca Juga: Jawaban Raffi Ahmad Bikin Nagita Slavina Meleleh Saat Ditanya Alasan Makin Sayang: Karena Kamu...

Meskipun sejumlah bentrokan tetap tidak terhindari, situasi kala itu mulai dikatakan sedikit mereda.

Puncaknya bentrokan pecah kala Brigadir Jenderal Mallaby yang merupakan pimpinan pasukan Inggris untuk Jawa Timur pada 30 Oktober 1945 terbunuh.

Kematian sang pimpinan pasukan Inggris membuat tercetusnya ultimatum dari Mayor Jenderal Eric Carden Robert Mansergh pada 10 November 1945 untuk Indonesia.

Baca Juga: Kini Terkenal Lewat Ikatan Cinta, Arya Saloka Bandingkan Dirinya dengan Reza Rahadian: Kalau di Indonesia...

Pengganti Jenderal Mallaby tersebut meminta Indonesia menyerah dengan memberikan persenjataan dan berhenti melawan tentara AFNEI dan NICA.

Jenderal Eric Carden Robert Mansergh mengancam akan menggempur Surabaya dari darat, laut dan udara bila tidak menaati ultimatum Inggris.

Ultimatum darinya harus ditaati selambat-lambatnya 10 November 1945 pukul 06.00 WIB di tempat yang Inggris ditentukan.

Baca Juga: Presiden Joko Widodo Ucapkan Selamat Hari Pahlawan

Hingga hari ultimatum tiba, rakyat Surabaya tetap tidak mentaatinya sehingga tercetuslah pertempuran yang disebut sebagai simbol nasional perlawanan Indonesia terhadap kolonialisme.

Pertempuran di Surabaya berlangsung kurang lebih tiga minggu, tercatat dalam sejarah Revolusi Nasional Indonesia sebagai yang terberat.

Semenjak itu setiap tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan, bentuk bangsa Indonesia menghargai jasa dan perjuangan para pahlawan kala itu.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Kemendikbud


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah