Namun, usai dirinya menginjak usia 3 bulan, sang Maestro harus kehilangan sang Ibundanya karena meninggal dunia.
Kehilangan sosok seorang ibu tidak membuat sang maestro putus asa dan larut dalam kesedihan.
Baca Juga: 20 Link Twibbon Peringatan Hari Pahlawan Nasional 2021 untuk Dibagikan di Media Sosial
Kehadiran sosok ayah mampu membuatnya bangkit dan terus meniti karirnya di bidang seni.
Akhirnya, menginjak usianya yang ke-17 tahun, Ismail Marzuki berhasil menciptakan sebuah lagu yang berjudul “O Sarinah” pada tahun 1931.
Kemudian pada tahun 1936, sang maestro bergabung dengan klub orkes musik Lief Java sebagai Gitaris, Saxophone dan Harmonium pompa.
Pada tahun 1940, Ismail Marzuki memutuskan untuk melepas masa lajangnya untuk menikahi Eulis Zuraidah yang berasal dari Bandung.
Sang maestro bersama istri akhirnya mengadopsi seorang putri bernama Rachmi Aziah yang juga merupakan keponakan dari Eulis.
Pada masa penjajahan Jepang, ia juga aktif dalam mengisi orkestra radio pada radio militer jepang yakni Hoso Kanri Kyoku.