Network
Pertama, Pangkostrad Letjen TNI Dudung Abdurachman bercerita pengalamannya yang paling menegangkan saat bertugas di Maluku Utara.
Kala itu, Pangkostrad Letjen TNI Dudung Abdurachman harus melindungi sekumpulan masyarakat kelompok minoritas yang sedang berhadapan dengan kelompok lainnya yang jumlahnya jauh lebih banyak.
Baca Juga: Alvin Faiz Menangis Saat Berada di Samping Zikri Daulay, Psikolog: Ada Ketegangan
“Saat-saat menegangkan ketika beliau (Pangkostrad Letjen TNI Dudung Abdurachman) sebagai Wakil Komandan Batalyon 401 di daerah konflik Jailolo, Maluku Utara,” ungkap Addie MS.
Lalu, Pangkostrad Letjen TNI Dudung Abdurachman pun bercerita saat bertugas di Aceh, ia selalu membekali anggota dengan 2 set kain kafan.
Hal ini dilakukan Pangkostrad Letjen TNI Dudung Abdurachman untuk berjaga-jaga jika ada yang meninggal baik anggotanya maupun pihak GAM yang sedang dihadapinya.
Baca Juga: Jeng Nimas Sebut Lesti Kejora dan Rizky Billar Terlalu Mengejar Cuan hingga Melupakan Nama Baik
“Juga berpesan untuk menyerahkan jenazah kepada keluarga korban serta menghadiri pemakamannya,” tutur Addie MS.
Ternyata pendekatan yang dilakukan oleh Pangkostrad Letjen TNI Dudung Abdurachman tersebut terbukti cukup berhasil, karena justru tidak ada korban.
Belum lagi, Pangkostrad Letjen TNI Dudung Abdurachman pun meminta anggotanya yang bertugas di daerah konflik di Aceh untuk menyisihkan jatah berasnya sebanyak 1 kg dari jatah beras mereka yakni, 18 kg.
