Sebut Ada Kejomplangan Masyarakat Kaya dan Miskin, Komisi XI DPR: Sistem Perekonomian Tidak Pro Rakyat Miskin

- 6 September 2021, 16:52 WIB
Anggota Komisi XI DPR RI Achmad Hafisz Tohir, menilai sistem perekonomian nasional saat ini tidak pro masyarakat miskin.
Anggota Komisi XI DPR RI Achmad Hafisz Tohir, menilai sistem perekonomian nasional saat ini tidak pro masyarakat miskin. /DPR RI-Jaka/Man

PR TASIKMALAYA - Anggota Komisi XI DPR RI Achmad Hafisz Tohir, menilai sistem perekonomian nasional saat ini tidak pro masyarakat miskin.

Hal ini dilihatnya berdasarkan angka masyarakat miskin meningkat selama pandemi Covid-19 dan kesenjangan ekonomi antara mayarakat kaya dan masyarakat miskin.

Menurutnya, angka masyarakat miskin di Indonesia terus meningkat sebanyak 1,12 juta orang sehingga masyarakat miskin di Indonesia berjumlah 27,54 juta jiwa.

Baca Juga: Turut Komentari Gugatan Tyna Kanna Terhadap Kenang Mirdad, Lydia Kandou: Siapa Sangka Sebulan Kemudian Jeger

Peningkatan tersebut dipicu karena penurunan pendapatan dan berhenti bekerja para tulang punggung keluarga.

"Ini menunjukkan bahwa sistem perekonomian yang sedang berjalan saat ini tidak pro rakyat miskin, karena terbukti golongan mampu malah bertambah jumlahnya," ujar Hafisz Tohir.

"Sedangkan rakyat miskin juga bertambah bukannya berkurang," sambungnya dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dalam laman DPR pada Senin 6 September 2021.

Baca Juga: Geram dengan KPI, Tsamara Amany: Spongebob Disensor, Saipul Jamil ke TV Tiba-tiba Senyap

Politisi PAN ini juga menilai counter cyclical yang dilakukan dalam APBN 2020 ternyata tidak seindah seperti yang disampaikan pemerintah.

Halaman:

Editor: Tita Salsabila

Sumber: DPR RI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah