Walaupun sempat diberitakan bahwa ribuan aparat telah dikerahkan guna pengamanan aksi “Jokowi End Game” yang semi pendemo itu.
Baca Juga: Sebut Kader Partai Demokrat Kerap Difitnah dan Diancam, Andi Arief Nyatakan Perang Terhadap BuzzeRp
Namun, Ferdinand Hutahaean menyebutkan jika intelijen negara tidak sedang kena prank.
Justru karena kinerja intelijen yang baik, akhirnya pendemo "Jokowi End Game" tidak berani muncul ke permukaan sehingga aksi tersebut gagal total.
“Jadi intel tidak kena prank, justru mereka berhasil dalam operasinya hingga dalangnya menciut,” tutur Ferdinand Hutahaean.
Terkait kasus “Jokowi End Game”, Rocky Gerung menyebutkan jika intelijen negara tidak bekerja dengan baik.
Bahkan menurutnya, dampak dari masalh ini bisa saja kepercayaan masyarakat kepada pemerintah akan berkurang.
Dia juga menyebutkan bahwa intelijen Indonesia belum cukup mampu bersaing dengan negara lain karena masih terkena prank pamflet yang beredar di sosial media.***