PR TASIKMALAYA – Pakar ekonomi, Rizal Ramli baru-baru ini mengkritik program pemerintah dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
Rizal Ramli mengungkapkan, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat bukanlah solusi yang tepat dalam penanganan Covid-19.
Menurut Rizal Ramli, lockdown adalah solusi yang paling efektif daripada PPKM dalam penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia saat ini.
Bahkan secara jelas, Rizal Ramli menunjukkan perkiraan biaya yang harus digelontorkan oleh negara saat melakukan lockdown total selama tiga bulan dalam pandemi Covid-19.
Selama satu bulan, jika setiap keluarga mendapat bantuan Rp1,5 juta, maka pemerintah harus mengeluarkan Rp105 Triliun untuk 70 juta keluarga di Indonesia.
Dengan perhitungan seperti itu, jika lockdown dilakukan selama tiga bulan, maka pemerintah harus mengeluarkan dana sebesar Rp315 Triliun.
Jika dalam tiga bulan tersebut pemerintah menyiapkan bantuan pengobatan sebesar Rp100 Triliun, maka total dana yang dikeluarkan sebesar Rp415 Triliun.
Selanjutnya, Rizal Ramli meminta kepada pemerintah untuk tidak hitung-hitungan kepada rakyat dalam penanganan Covid-19.
Saran dan perhitungan tersebut disampaikan oleh Rizal Ramli dalam cuitan akun Twitter @RamliRizal pada 26 Juli 2021.
“Untuk lockdown sebulan, kasih makan 70 juta keluarga @ Rp1,5 juta Cuma Rp105 T,” kata Rizal Ramli seperti dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari akun Twitter @RamliRizal.
“Kalau lockdown tiga bulan, hanya Rp315T + obat Rp100 T, total hanya Rp415T, dasar pelit sama rakyat,” tambahnya.
Baca Juga: Demo ‘Jokowi End Game’ Kosong Melompong, Fadli Zon Singgung Kinerja Intelijen Negara: Bikin Malu
Setelah memberi pandangannya perihal perhitungan dana yang dibutuhkan, Rizal Ramli menyebutkan jika dalam urusan oligarki pemerintah lebih ringan.
“Kalau oligarki langsung kasih berbagai keringanan dan kemudahan. Payah!,” ujar Rizal Ramli.
Dalam awal cuitannya, Rizal Ramli juga bertanya mengapa harus menganggap sebagai kerugian jika dapat membantu rakyat yang sedah kesusahan.
“Nolong rakyat susah kok kerugian?,” tulis Rizal Ramli mengawali cuitan.***