Alissa Wahid Buat Petisi Desak Pemerintah Tarik Rem Darurat: Kami Sudah di Batas Kemampuan

- 1 Juli 2021, 20:50 WIB
Penularan kasus Covid-19 kian melonjak, Alissa Wahid membuat petisi agar pemerintah menarik rem darurat penanganan Covid-19.
Penularan kasus Covid-19 kian melonjak, Alissa Wahid membuat petisi agar pemerintah menarik rem darurat penanganan Covid-19. /uninus.ac.id

PR TASIKMALAYA – Alissa Qotrunnada Wahid akrab disapa Alissa Wahid meminta dukungan semua pihak untuk mendesak pemerintah pusat maupun daerah untuk menarik rem darurat penanganan pandemi Covid-19.

Melalui platform petisi online change.org Alissa Wahid meminta dukungan semua pihak mendesak pemerintah pusat dan daerah segera menarik rem darurat penanganan Covid-19.

Alissa Wahid menceritakan pengalaman simpatiknya terhadap tenaga kesehatan (nakes) yang menangani pasien Covid-19.

Baca Juga: Khawatir Umurnya Tak Panjang, Ashanty Sudah Tulis Surat Wasiat Pembagian Harta, Iis Dahlia: Udah Dibagi Semua?

Suara ambulans yang membawa pasien Covid-19 seakan-akan sudah menjadi ringtone.

“Mereka juga cerita protokol kesehatan ditegakkan setengah-setengah. Mal, kafe, bandara, pesawat tetap penuh,” kata Alissa Wahid.

“Padahal, setiap harinya para penggali kubur kelelahan buka lubang baru untuk jenazah yang meninggal karena pandemi ini,” ucapnya menyambung.

Baca Juga: Vicky Prasetyo Jalani Tuntunan Sidang Kasus dengan Angel Lelga, Kalina Ocktaranny: Ada Rasa Takut

Alissa Wahid seakan mewakili suara nakes, relawan, dan penggali kubur jenazah Covid-19.

“Mereka yang berada di garis depan: para nakes, relawan dan bahkan penggali kubur sudah gak sanggup lagi menambal kebijakan pemerintah yang bolong-bolong,” ujar Alissa Wahid.

“Para relawan tersebut terpanggil hatinya, meski tanpa SK (Surat Keputusan), SPPD maupun upah, membantu sesama, mengambil risiko tertular, dan meninggalkan keluarga di rumah,” tuturnya menyambung.

Baca Juga: Khawatir Umurnya Tak Panjang, Ashanty Sudah Tulis Surat Wasiat Pembagian Harta, Iis Dahlia: Udah Dibagi Semua?

Alissa Wahid mempertanyakan kebijakan penanganan pandemi Covid-19 yang dibuat stakeholder.

“Mau sampai kapan, masyarakat terus menopang kebijakan ini?,” ujarnya.

Disitat PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari postingan di akun Twitter @AlissaWahid pada Kamis, 1 Juli 2021, putri mendiang Gus Dur juga meminta bantuan dari netizen untuk menyebarkan link petisi yang dibuatnya tersebut.

“Twips yang berbudi baik, dengan kondisi pandemi yang semakin genting, yuk desak Presiden dan Kepala Daerah untuk lebih sigap, lugas, dan tegas yuk,” ucapnya.

Unggahan Alissa Wahid yang mendesak pemerintah untuk tarik rem darurat Covid-19.
Unggahan Alissa Wahid yang mendesak pemerintah untuk tarik rem darurat Covid-19. Twitter.com/@AlissaWahid

Baca Juga: Mbak You Pernah Bakar Rambut untuk Patahkan Ramalannya Soal Kapan Dirinya akan Meninggal

Agar PPKM-nya betul-betul bernas. Bantu isi petisi saya ini ya change.org/tarikremdarurat,” kata Alissa Wahid menyambung.

Alissa Wahid menjelaskan petisi yang dibuatnya itu berfokus kepada tindakan yang sigap, lugas, dan tegas terkait pandemi Covid-19.

“Justru itu, petisinya fokus pada tindakan sigap, lugas, tegas. Kebijakan PPKM penting tapi mengawal agar itu dilaksanakan dengan integritas penuh, itu yang lebih penting. Jangan lupa tandatangan ya twips,” katanya.

Unggahan Alissa Wahid yang mendesak pemerintah untuk tarik rem darurat Covid-19.
Unggahan Alissa Wahid yang mendesak pemerintah untuk tarik rem darurat Covid-19. Twitter.com/@AlissaWahid

Baca Juga: Sherina Komentari Masyarakat yang Saling Berbagi Resep Obat Covid-19: Kalau Bukan Dokter Jangan Asal Bagi

Unggahan Alissa Wahid yang mendesak pemerintah untuk tarik rem darurat Covid-19.
Unggahan Alissa Wahid yang mendesak pemerintah untuk tarik rem darurat Covid-19. Twitter.com/@AlissaWahid

Langkahnya sudah ada dalam PPKM. Masalahnya selama ini, strategi-strategi itu dijalankan dengan setengah-setengah. Jadi yang kita minta adalah konsisten, tegas, lugas, dan sigap,” ucap Alissa Wahid.

Alissa Wahid juga menyatakan seakan mewakili suara para relawan penanganan pandemi Covid-19 bahwa kemampuan mereka sudah mencapai batasnya.

“Begitu banyak kelompok masyarakat yang selama ini ikut di garis depan pandemi, akhirnya harus berkata: kami sudah di batas kemampuan kami,” tuturnya memungkas.***

Editor: Arman Muharam

Sumber: Twitter @AlissaWahid


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah