Gerak Semu Matahari Disebut Tanda Kiamat, Daryono BMKG: Sedih, Hal Seperti Ini Sampai Viral

- 19 Juni 2021, 09:15 WIB
Daryono BMKG mengaku prihatin dan sedih usai viralnya informasi soal fenomena gerak semu matahari disebut sebagai tanda kiamat.*
Daryono BMKG mengaku prihatin dan sedih usai viralnya informasi soal fenomena gerak semu matahari disebut sebagai tanda kiamat.* /Twitter @DaryonoBMKG

PR TASIKMALAYA – Petugas mitigasi bencana Tsunami dan gempa bumi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Daryono menanggapi fenomena gerak semu matahari.

Daryono BMKG menanggapi isu viral yang beredar di dunia maya mengenai fenomena gerak semu matahari yang dianggap merupakan pertanda kiamat.

Daryono BMKG menjelaskan bahwa pelajaran tentang gerak semu matahari sendiri sudah diajarkan di jenjang SMP.

Baca Juga: WO Lamaran Rizky Billar dan Lesti Kejora Ternyata Dapat Ancaman Sebelum Acara: KTP Gue Jadi Jaminan!

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari unggahan di akun Twitter pribadi Daryono BMKG pada Jumat, 18 Juni 2021, ia memberikan penjelasan singkat mengenai gerak semu matahari.

“Saya kok agak prihatin dengan viralnya kasus gerak semu matahari, padahal itu di pelajaran geografi saat SMP sudah diajarkan?,” kata Daryono BMKG.

“Sedih, hal seperti ini sampai viral, sampai-sampai nyinggung kiamat segala,” ucap Daryono BMKG.

Baca Juga: Ayu Ting Ting Ditolak untuk Berduet oleh Kontestan, Ivan Gunawan: Udah Pulang Aja

Daryono BMKG mengaku prihatin dan sedih usai viralnya informasi soal fenomena gerak semu matahari disebut sebagai tanda kiamat.*
Daryono BMKG mengaku prihatin dan sedih usai viralnya informasi soal fenomena gerak semu matahari disebut sebagai tanda kiamat.* Tangkapan layar Twitter @DaryonoBMKG

Baca Juga: Korek Luka Lama, Kiki Fatmala Akui 4 Kali Diajak Menikah oleh Suaminya Saat Ini

Gerak semu matahari, menurut Daryono BMKG, adalah fenomena biasa ketika matahari agak sedikit ‘bergeser ke utara, atau selatan.

“Gerak semu matahari merupakan fenomena alam biasa dimana kedudukan Matahair seperti bergeser ke utara dan selatan yang terjadi tiap tahun,” ujar Daryono BMKG.

“Saat ini matahari sedang bergeser ke utara, puncaknya di utara pada 21 Juni. Ini terjadi karena pergerakan Bumi mengelilingi matahari (revolusi Bumi), sehingga matahari seolah terbit di utara,” tutur Daryono BMKG.

Baca Juga: Ashanty Akui Sering Berdzikir, Begini Penampilan Tasbih yang Sering Dibawanya

Daryono BMKG mengaku prihatin dan sedih usai viralnya informasi soal fenomena gerak semu matahari disebut sebagai tanda kiamat.*
Daryono BMKG mengaku prihatin dan sedih usai viralnya informasi soal fenomena gerak semu matahari disebut sebagai tanda kiamat.* Tangkapan layar Twitter @DaryonoBMKG

Baca Juga: Di Balik Kemewahan Lamaran Rizky Billar dan Lesti Kejora, WO Ungkap Keberadaan Ibu-ibu Histeris: Merinding!

Gerak semu matahari sendiri terjadi dalam beberapa waktu tertentu di planet Bumi.

Matahari akan seolah-olah terbit dari utara pada bulan keenam penanggalan Masehi, tepatnya pada tanggal 21 Juni.

Selanjutnya, matahari akan seolah-olah terbit dari selatan pada tanggal 22 Desember.

Baca Juga: Terlalu Sayang Terhadap Adik-adik Aurel Hermansyah, Atta Halilintar Membelikan Mainan: Beli Aja Semuanya

Setelah itu, perlahan matahari akan kembali muncul di ekuator atau garis khatulistiwa pada tanggal 21 Maret.

Siklus pergerakan matahari akan kembali ke tempat semula, yakni setiap bulan ketiga, atau Maret.

Lebih lanjut, Daryono BMKG menjelaskan bahwa di rentang tanggal 21 Maret-21 Juni kedudukan matahari berada pada garis 0° hingga 23 ½° Lintang Utara.

Baca Juga: Stres Kerap Menjadi Pemicu Penyakitnya Kambuh, Ashanty Akui Banyak Dzikir Agar Lebih Tenang

Setelah itu, matahari akan berada di posisi 23 ½° Lintang Utara hingga 0° di belahan bumi bagian utara pada tanggal 21 Juni-23 September.

Kemudian, matahari akan bergeser ke posisi koordinat 0°-23 ½° Lintang Selatan di tanggal 23 September-22 Desember.

Matahari akan kembali naik ke garis khatulistiwa di rentang tanggal 22 Desember-21 Maret dengan posisi koordinat di 23 ½°- 0° di belahan bumi selatan.

Baca Juga: Netizen Dorong Tamara Bleszynski Agar Laporkan Oknum yang Usil dan Hina Orang Tuanya: Biar Jera Kak!

Gerak semu matahari bisa terjadi karena adanya revolusi bumi terhadap matahari. Hal tersebut mempengaruhi persepsi gerak matahari yang seakan-akan terbit dari utara.

Gerak semu matahari sendiri tidak berbahaya bagi kehidupan di bumi, karena itu merupakan aturan alam yang sudah harus berlaku semestinya seperti itu.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Twitter @DaryonoBMKG


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah