Network
PR TASIKMALAYA – Dalam podcast Deddy Corbuzier, Prabowo Subianto ditanya perihal alasannya mau bekerja sama dengan Joko Widodo (Jokowi).
Pasalnya Jokowi adalah saingan Prabowo Subianto dalam pemilihan presiden selama dua periode berturut-turut.
Mendapat pertanyaan seperti itu Prabowo Subianto pun memberikan alasan mengapa beliau mau bekerja sama dengan Jokowi.
Baca Juga: Ini Kata Prabowo Soal Nyapres di Pemilu Indonesia 2024 ke Deddy Corbuzier: Justru Gua Mau Tanya Lu!
Menurut Prabowo Subianto, Jokowi memang saingan dirinya namun bukan berarti Jokowi adalah musuhnya juga.
Hal tersebut disampaikan oleh Prabowo dalam kanal Youtube Deddy Corbuzier pada Minggu, 13 Juni 2021.
“Kita rival, rival dalam suatu kompetisi, apakah rival harus jadi lawan?,” ucap Prabowo seperti dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari kanal Youtube Deddy Corbuzier.
Baca Juga: Sempat Khawatir Tanyakan Ini Ke Prabowo Subianto, Deddy Corbuzier: Gua Nanya Aman Nggak? Aman Dong?
Dalam podcast Deddy Corbuzier itu pun Prabowo menanyakan kenapa banyak orang yang mempertanyakan alasannya untuk bekerja sama dengan Jokowi.
“Jadi saya juga nggak mengerti kok banyak orang yang bertanya seperti itu,” Jelas Prabowo pada Deddy Corbuzier.
Menteri Pertahanan itu memberikan gambaran singkat mengapa beliau akhirnya dapat bekerja sama.
Baca Juga: Prabowo Tertawa Saat Bahasa Alien, Deddy Corbuzier: Nggak Mungkin Datang dengan Damai
Beliau menggambarkan saat sekolah dulu, jika kalah dalam pertandingan bola apakah kita harus saling pukul.
“Coba kita ingat waktu di sekolah kita ikut adu lari ada yang menang, ada yang kalah, kita main bola tim kita kalah, apa kita akan gebuk-gebukkan?,” jelas Prabowo.
Menurut Prabowo, orang yang tidak bisa menerima alasan dia bekerjasama dengan Jokowi memiliki kecerdasan yang rendah.
Baca Juga: Terungkap! Alasan Prabowo Gabung ke Pemerintahan Jokowi: kan untuk Merah Putih, Bener Nggak?
Pasalnya, banyak yang kecewa dengan keputusan yang diambil oleh ketua umum partai Gerindra tersebut.
“Ya menurut saya itu adalah IQ yang sangat rendah, benar nggak?,” ucap Menteri Pertahanan ke-26 tersebut.***
