Tanggapi Perpres Alpahankam, Fadli Zon: Umumnya Disalahpahami oleh Banyak Orang

- 7 Juni 2021, 20:00 WIB
Fadli Zon, politisi Partai Gerindra mengutarakan pendapatnya tentang rencana Menteri Prabowo Subianto soal Alpahankam.
Fadli Zon, politisi Partai Gerindra mengutarakan pendapatnya tentang rencana Menteri Prabowo Subianto soal Alpahankam. //Twitter.com/@fadlizon/

PR TASIKMALAYA – Fadli Zon, politisi Partai Gerindra yang juga Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI mengutarakan pendapatnya tentang rencana Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Prabowo Subianto soal Alpahankam.

Prabowo Subianto sendiri berusaha memodernisasi Alat Peralatan Pertahanan dan Keamanan (Alpahankam).

Fadli Zon memulai ulasannya dengan mengutarakan bahwa ada kesalahpahaman yang dialami oleh banyak orang soal Alpahankam ini.

Baca Juga: Aurel Hermansyah Akui Depresi Berat Usai Keguguran, Atta Halilintar: Dia Sakit Hati, Aku Larang...

Dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari akun Twitter @fadlizon pada Senin, 7 Juni 2021 berikut thread Fadli Zon.

“RENCANA MENTERI PERTAHANAN ADALAH TEROBOSAN PENTING UNTUK MEMODERNISASI ALPAHANKAM," kata Fadli Zon.

“Beredarnya rancangan Perpres tentang pemenuhan Alat Peralatan Pertahanan dan Keamanan (Alpalhankam) tahun 2020-2044, umumnya telah disalahpahami oleh banyak orang,” ucap Fadli Zon.

Baca Juga: Peran Zahra Diganti, Lea Ciarachel Ngaku Tidak Diberi Tahu Langsung oleh Pihak Produksi

Fadli Zon menuturkan bahwa kesalahpahaman itu sudah membawa opini publik yang menilai bahwa proyek itu terlalu ambisius, dan tidak melihat krisis akibat pandemi Covid-19.

“Tak sedikit yang menilai rencana strategis itu sebagai “ambisius” dan “tidak peka terhadap krisis yang tengah kita alami,” ujar Fadli Zon.

“Saya melihat, sumber kesalahpahaman itu ada tiga. Pertama, orang hanya melihat total besaran anggarannya, yang mencapai Rp1.760 triliun, tapi tidak memperhatikan skemanya,” tutur Fadli Zon menjelaskan.

Baca Juga: Tak Mau Kalah dari Raffi Ahmad, Andre Taulany Cari Rumah Baru di Bali: Emangnya Sultan Andara Doang yang Bisa

Fadli Zon juga ‘menyentil’ sebagian kalangan bahwa proyek Alpahankam itu untuk jangka waktu seperempat abad ke depan.

“Kedua, orang melupakan jika ini adalah proyek strategis untuk jangka waktu dua puluh lima tahun. Dan ketiga, orang juga lupa, semua itu barulah draft rencana Pemerintah,” ujar Fadli Zon.

“Di luar tiga hal tadi, banyak orang juga lupa, jika saat ini kita berada di tahap akhir program Kekuatan Pokok Minimum, atau MEF (Minimum Essential Force), yang telah dimulai sejak 2009 silam,” ucap Fadli Zon menyambung.

Unggahan Fadli Zon.
Unggahan Fadli Zon. /Twitter.com/@fadlizon/

Baca Juga: Tak Mau Kalah dari Raffi Ahmad, Andre Taulany Cari Rumah Baru di Bali: Emangnya Sultan Andara Doang yang Bisa

Secara kronologis, Fadli Zon menjelaskan sedikit tentang kilas balik program MEF.

“MEF adalah program yang dirancang untuk memodernisasi kekuatan pertahanan kita. MEF dilaksanakan dalam tiga tahap, yaitu Tahap I (2009-2014), Tahap II (2014-2019), dan Tahap III (2019-2024),” kata Fadli Zon.

“Dalam tiap tahap MEF, Pemerintah menganggarkan kurang lebih sebesar Rp150 triliun untuk belanja alutsista. Jadi, kurang lebih tiap tahun anggarannya adalah Rp30 triliun,” lanjutnya.

Baca Juga: Ibunda Ayus Bongkar Fakta Isu Pernikahan Anaknya dengan Nissa Sabyan

Karena MEF tahap terakhir akan berakhir tahun 2024, menurut Fadli Zon wajar bila pemerintah kemudian berusaha menyusun strategi rancangan terbaru program itu.

“Nah, program ini akan berakhir pada 2024. Sehingga, sangat wajar jika Pemerintah kemudian menyusun rancangan program strategis baru untuk meneruskan MEF. Itulah latar belakang munculnya rancangan Perpres tentang Alpahankam,” tutur Fadli Zon.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Twitter @fadlizon


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah