Soroti Polemik TWK KPK, Haedar Nashir: Jangan Ada Bias, Reduksi, dan Politisasi

- 1 Juni 2021, 10:30 WIB
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir angkat bicara soal tes wawasan kebangsaan pegawai KPK.
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir angkat bicara soal tes wawasan kebangsaan pegawai KPK. /Twitter.com/ @HaedarNs

PR TASIKMALAYA - Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir menyoroti polemik Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) KPK.

Haedar Nashir menyampaikan bahwa seharusnya TWK KPK maupun ASN dilakukan secara objektif.

Lebih lanjut, Haedar Nashir menuturkan bahwa pelaksanaan TWK itu harus sejiwa dengan pancasila dan konstitusi.

Baca Juga: Ungkap Kejanggalan Lamaran Rizky Billar dan Lesti Kejora, Denny Darko: Merasa Berhutang Budi

Jangan ada bias, reduksi, dan politisasi oleh pihak manapun tambah Haedar Nashir.

Hal itu disampaikan oleh Haedar Nashir di akun Twitter-nya @HaedarNs pada Senin, 31 Mei 2021.

"TWK baik untuk calon penyidik KPK maupun ASN semestinya objektif dan sejiwa dengan Pancasila dan Konstitusi," cuit Haedar Nashir seperti dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dalam Twitter @HaedarNs.

Cuitan Haedar Nashir terkait polemik TWK pegawai KPK.
Cuitan Haedar Nashir terkait polemik TWK pegawai KPK. Twitter.com/@HaedarNs

Baca Juga: Cek Kode Redeem GI 'Genshin Impact' yang Bisa Diklaim Selasa 1 Juni 2021: Asik Dapatkan Hadiahnya

"Termasuk dalam memposisikan agama dan umat beragama yang dijamin pasal 29 UUD 1945. Jangan ada bias, reduksi, dan politisasi oleh pihak manapun baik yang ada di pemerintahan maupun kekuatan komponen bangsa," tambahnya.

Menurut Haedar Nashir, jika TWK ditujukan untuk melawan paham radikal-ekstrem harus benar dan objektif.

Selain itu, sejalan dengan Pancasila dan UUD 1945 serta karakter bangsa Indonesia yang beragama dan berkebudayaan luhur berciri moderat.

Baca Juga: Denny Darko Terawang Proses Lamaran Rizky Billar dan Lesti Kejora: Lancar Namun Akan Ada Orang yang Patah Hati

Cuitan Haedar Nashir terkait polemik TWK pegawai KPK.
Cuitan Haedar Nashir terkait polemik TWK pegawai KPK. Twitter.com/@HaedarNs
"Juga tidak boleh membawa paham radikal-ekstrem lain yang bermantelkan otoritas kekuasaan," tulis Haedar Nashir.

Ketua Umum PP Muhammadiyah itupun menegaskan bahwa terkait TWK KPK semua pihak wajib tulus, jujur, adil, dan objektif.

Selain itu, profesional, ilmiah, taat asas, konstitusional, dan bermoral utama.

Baca Juga: Lirik Lagu Sabda Alam - Chrisye, Dinyanyikan Menkeu Sri Mulyani Dengan Once Mekel Demi Galang Dana Kemanusiaan

"Serta menjunjung tinggi kebenaran, kebaikan, dan kebersamaan dalam mengurus negara dan hidup berbangsa," ungkap Haedar Nashir.

Lebih jauh, Haedar Nashir bertanya apakah Indonesia ingin pecah sebagai bangsa yang diakibatkan oleh adanya kesalahan pengambilan keputusan.

"Jika ada masalah kedepankan dialog dan solusi dengan jiwa kenegarawanan tinggi," tegas Haedar Nashir.

Baca Juga: Mendengar Kabar Nathalie Holscher Hamil, sang Nenek Berikan 'Pesan' untuk Sule, Oma Gina: Hati-hati

Cuitan Haedar Nashir terkait polemik TWK pegawai KPK.
Cuitan Haedar Nashir terkait polemik TWK pegawai KPK. Twitter.com/@HaedarNs
"Setiap pihak saling introspeksi diri. Masing-masing jangan mau menang sendiri!," tutupnya.***

Editor: Arman Muharam

Sumber: Twitter @HaedarNs


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x