Network
PR TASIKMALAYA – Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Tsamara Amany menanggapi Raja Antoni soal jumlah pasangan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Tsamara Amany menanggapi Raja Antoni yang menyatakan bahwa pasangan calon (paslon) presiden di 2024 harus lebih dari dua paslon.
Tsamara Amamany menanggapi pendapat Raja Antoni yang menyebut hal itu untuk menghindari potensi pahitnya polarisasi yang tajam seperti 2019 lalu.
Baca Juga: Berikut Daftar Harga 9 Smartphone, Ada Redmi hingga Oppo, Mulai Rp1-3 Jutaan
Begitupun Tsamara Amany yang mengaku khawatir jika Pilpres 2019 akan terulang di 2024 jika hanya ada dua paslon Presiden.
Hal ini diungkapkan Tsamara Amany dalam cuitan Twitter @TsamaraDKI pada Senin, 31 Mei 2021.
“Benar sekali, banyak dari kita yang lebih suka Pilpres diikuti dua pasang saja,” tulis Tsamara Amany seperti dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com.
Baca Juga: CPNS 2021: Tips Lulus Jadi Calon Pegawai Negeri Sipil, Hati-hati Salah Format
Tsamara Amany mengaku bahwa jika hanya dua pasang, maka pilihan juga akan terbatas.
Serta, sambungnya, ia sangat merasa khawatir jika situasi Pilpres 2019 yang “panas” masih terasa hingga 2021 ini akan terulang di 2024.
“Padahal itu mempertajam polarisasi dan membuat pilihan terbatas,” tambahnya.
Baca Juga: Simak Menu Makan Malam Ideal untuk 3 Zodiak Ini, Salah Satunya Pisces dengan Salad Salmon
Baca Juga: Videonya Dielus Andre Taulany Viral, Ayu Ting Ting Geram ke Warganet: Otaknya Harus Gue Sapuin!
Tsamara Amany menilai bahwa jika ada lebih dari dua paslon dalam Pilpres 2024 maka akan banyak alternatif.
Masyarakat akan diberikan banyak pilihan yang cukup jika lebih dari dua paslon dalam Pilpres 2024.
“Pilpres harusnya diikuti lebih dari dua pasang agar publik memiliki cukup pilihan atau alternatif untuk Indonesia,” ujar Tsamara Amany.
Baca Juga: Mardani Ali Sera Pertanyakan Komitmen dan Sikap Presiden Jokowi dalam Penyelamatan KPK
Seperti diketahui, suasana permusuhan dan konflik pasca Pilpres 2019 masih terasa “panas” hingga 2021.
Sudah berselang hampir tiga tahun, namun konflik masyarakat masih sangat terasa dan terjadi.
Masih segar dalam ingatan, situasi politik dan keamanan nasional dalam Pilpres 2019 yang cukup menegangkan.
Baca Juga: 12 Bintang Korea Ini Memiliki Orang Tua Selebriti, Salah Satunya Hyunsik BTOB
Bahkan, kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) hingga diserang demonstran aksi yang menolak hasil Pilpres 2019.***
