Sampaikan Kekecewaannya untuk Mahfud MD Soal Label Teroris, Andi Arief: Saya Tidak Mengira Memilih Jalan Ini

- 30 April 2021, 03:30 WIB
Andi Arief (kanan)mengaku  kecewa karena Mahfud MD (kiri) mengkategorikan KKB di Papua sebagai teroris, karena itu artinya dugaan banyak orang selama ini benar.*
Andi Arief (kanan)mengaku kecewa karena Mahfud MD (kiri) mengkategorikan KKB di Papua sebagai teroris, karena itu artinya dugaan banyak orang selama ini benar.* /Kolase foto Instagram.com/@andiarief_real, dan ANTARA

PR TASIKMALAYA - Politisi Partai Demokrat, Andi Arief mengaku kecewa dengan Menko Polhukam Mahfud MD.

Andi Arief kecewa karena pemerintah melalui Mahfud MD selaku Menko Polhukam melabeli Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua sebagai teroris.

Kekecewaan pada Mahfud MD itu disampaikan Andi Arief melalui cuitan di akun Twitter @Andiarief_ miliknya pada Kamis, 29 April 2021.

Baca Juga: Beda Budaya, NCT 127 Pernah Sebabkan NCTzen Korea dan Internasional Terpecah Belah Soal Urusan Ini

"Saya kecewa dengan Prof Mahfud MD soal label teroris di Papua," cuit Andi Arief seperti dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com.

Andi Arief menyampaikan bahwa dirinya tidak mengira bahwa Pemerintah akan menetapkan KKB sebagai kelompok teroris.

Oleh karena itu, Andi Arief menilai Mahfud MD sebagai salah satu orang yang masuk kategori sumbu pendek.

Baca Juga: Nagita Slavina Nangis Sesegukan Ditinggal Nisya Ahmad Pindah: Sudah Nggak Mau Bahas Padahal

"Saya tidak mengira memilih jalan ini, ternyata dugaan banyak orang selama ini benar, masuk kategori kelompok sumbu pendek," tulis Andi Arief.

Cuitan kekecewaan Andi Arief.*
Cuitan kekecewaan Andi Arief.* Twitter.com/@Andiarief_

Baca Juga: Lihat dan Komentari Foto-foto Jadul Anissa Aziza, Raditya Dika: Kayak Anak Kecil dari Mana Gitu

Diketahui sebelumnya, Pemerintah melalui Menko Polhukam, Mahfud MD, secara resmi menetapkan bahwa KKB masuk kategori kelompok teroris.

Hal itu disampaikan Mahfud MD saat konferensi pers di kantor Menko Polhukam.

"Pemerintah menganggap bahwa organisasi dan orang-orang di Papua yang melakukan kekerasan masif dikategorikan sebagai teroris," ujar Mahfud MD.

Baca Juga: Lama Hilang hingga Buat Raffi Ahmad dan Nagita Slavina Bertanya-tanya, Dimas Ahmad: di Sebuah Tempat Indah

Keputusan tersebut diambil setelah eskalasi kekerasan yang dilakukan oleh KKB di Papua semakin meningkat.

Di mana salah satu dampak dari kekerasan yang dilakukan oleh KKB, menyebabkan meninggalnya Kepala Badan Intelijen Negara Daerah atau Kabinda Papua, Brigadir TNI I Gusti Putu Danny Karya Nugraha.

Kabinda Papua itu meninggal dunia karena kontak tembak dengan KKB saat dalam perjalanan menuju Kampung Dambet, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua pada 25 April 2021.

Baca Juga: Universitas di Britania Raya Dinilai Super Rasis Bagi Mahasiswa Kulit Hitam, Ini Kata Pakar Pendidikan

Selain Kabinda Papua, satu anggota Brimob juga dikabarkan meninggal dunia dan dua orang lainnya terluka karena kontak tembak pada Selasa, 27 April 2021.

Di sisi lain, sebanyak sembilan orang dari KKB dikabarkan meninggal dunia akibat kontak tembak tersebut.***

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: Twitter @Andiarief_


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah