Ini salah satu akibat kalau BUMN diisi org2 tdk profesional atau sekedar balas jasa sbg relawan/pendukung pilpres. Parasit. https://t.co/t968LV9xyr— FADLI ZON (Youtube: Fadli Zon Official) (@fadlizon) April 10, 2021
"Atau sekadar balas jasa sebagai relawan/pendukung Pilpres. Parasit," kata Fadli Zon mengakhiri cuitannya.
Baca Juga: Kalahkan Aston Villa, Liverpool Akhirnya Bisa Meraih Kemenangan di Anfield
Sebelumnya, kebijakan direksi dari salah satu BUMN itu mencopot pejabatnya disampaikan langsung oleh Komisaris Independen PT Pelni, Dede Budhyarto.
Melalui akun Twitter pribadinya @kangdede78, Dede Budhyarto menuturkan apabila pihak panitia yang menggelar acara kajian Ramadhan di lingkungan PT Pelni resmi dibatalkan.
"Sehubungan flyer info penceramah dalam kegiatan Ramadhan di lingkungan PT @pelni162 dari Badan Dakwah Pelni yang sudah beredar luas perlu saya sampaikan bahwa panitia menyebarkan info terkait pembicara Ramadhan belum ada izin dari Direksi. Oleh sebab itu, kegiatan tersebut dibatalkan," katanya.
Sehubungan flyer info penceramah dlm kegiatan Ramadhan di lingkungan PT @pelni162 dr Badan Dakwah Pelni yg sudah beredar luas perlu saya sampaikan bahwa:
Panitia menyebarkan info terkait pembicara Ramadhan belum ada ijin dari Direksi.
Oleh sebab itu kegiatan tsb DIBATALKAN. https://t.co/6d3S5sQK2A— Dede Budhyarto (@kangdede78) April 8, 2021
Dalam cuitan lainnya, Komisaris Independen PT Pelni itu mengatakan bahwa telah mencopot pejabat yang menjadi panitia acara kajian Ramadhan sembari menyinggung soal radikalisme.
"Selain itu, pejabat yang terkait dengan kepanitiaan acara tersebut telah dicopot," ujarnya.
Dede Budhyarto menegaskan pencopotan itu sekaligus memberikan warning kepada seluruh BUMN untuk tidak segan mencopot pegawai yang terlibat radikalisme.