“Dari Sakernas 2020 oleh BPS, ada 66,47 persen peserta kartu Prakerja yang berstatus pekerja,” ujarnya.
Sementara berdasarkan data menurutnya, ada 22,24 persen pengangguran, serta 11,29 persen yang masuk bukan angkatan kerja.
Melihat data tersebut menurut Mardani Ali Sera, manfaat kartu Prakerja tidak akan menjawab persoalan ketimpangan.
Mardani Ali Sera menambahkan,bukan tidak mungkin dengan kondisi demikian akan memperparah ketimpangan yang sudah ada.
“Bukan tidak mungkin akan memperparah ketimpangan yang sudah ada,” tambahnya.
Dia juga menambahkan, pekerja memang memerlukan berbagai pelatihan guna meningkakan keterampilan.
Akan tetapi menurut Mardani Ali Sera, jika tidak disalurkan tepat sasaran, dirinya khawatir manfaat program tersebut jadi sia-sia, kuncinya lebih terstruktur dan terarah.
Di tengah ketimpangan sosial akibat pandemi, program yg pemerintah hasilkan mestinya berpihak kpd kelompok msyrkt rentan. Ada 54% angkatan kerja yang menganggur & masuk kategori miskin dgn pendapatan rendah krn pandemi (Sakernas 2020). Program Kartu pra kerja hrs mendahulukan ini— Mardani Ali Sera (@MardaniAliSera) April 1, 2021