PR TASIKMALAYA - Ferdinand Hutahaean menyayangkan tindakan teroris yang melakukan aksi bom bunuh diri dengan alasan ingin masuk surga.
Mayoritas terori melakukan aksi penyerangan terhadap apaat atau bahkan melakukan aksi bom bunuh diri dengan alasan ingin masuk surga.
Alasan teroris ini dirasa Ferdinand Hutahaean tidak masuk akal.
Karena menurut Ferdinand Hutahaean bahwa surga ada ditelapak kaki ibu bukan dalam bom bunuh diri.
Hal ini disampaikan Ferdinand Hutahaean dalam cuitan Twitter @FerdinandHaean3 pada Kamis, 1 April 2021.
"Surga itu ditelapak kaki ibu bukan dalam bom bunuh diri," tulis Ferdinand Hutahaean seperti dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari akun Twitter @FerdinandHaean3.
Baca Juga: Hasil Pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Eropa pada 31 Maret 2021
Pernyataan Ferdinand Hutahaean tersebut menyiratkan bahwa berbakti kepada ibu lebih jelas untuk masuk surga.
Maka dari itu Ferdinand Hutahaean mempertanyakan waktu untuk bebakti kepada ibu jika mati lebih dahulu karena bunuh diri.
"Kapan berbaktinya lu sama Ibu?," tanya Ferdinand Hutahaean.
Ferdinand Hutahaean juga menjelaskan jika melakukan aksi bom bunuh diri maka pelaku tidak akan berbakti kepada ibu.
"Bunuh diri bukan bentuk berbakti ton!," tambahnya.
Politisi ini juga menjelaskan upaya orang tua saat mengandung dan membesarkan anak, tapi saat dewasa sang anak memilih bunuh diri.
Baca Juga: Soroti Surat Wasiat Terduga Teroris, Budiman Sudjatmiko: Dia Menutup Mata Hati dan Nalarnya
"Dikandung sembilan bulan, membuat ibu sarat beban, dilahirkan dengan taruhan nyawa sang ibu, susah payah di besarkan," kata Ferdinand Hutahaean.
"Setelah besar memilih mati bunuh diri dengan bom," tambahnya.
Dikandung 9 bulan, bikin ibu sarat beban, dilahirkan dgn tarung nyawa sang ibu, susah payah dibesarkan, setelah besar memilih mati bunuh diri dengan bom.
Kapan berbaktinya lu sama ibu? Surga itu ditelapak kaki ibu bukan didalam bom bunuh diri. Bunuh diri bkn bentuk berbakti tong— Ferdinand Hutahaean (@FerdinandHaean3) April 1, 2021
***