Maka dari itu Ferdinand Hutahaean mempertanyakan waktu untuk bebakti kepada ibu jika mati lebih dahulu karena bunuh diri.
"Kapan berbaktinya lu sama Ibu?," tanya Ferdinand Hutahaean.
Ferdinand Hutahaean juga menjelaskan jika melakukan aksi bom bunuh diri maka pelaku tidak akan berbakti kepada ibu.
"Bunuh diri bukan bentuk berbakti ton!," tambahnya.
Politisi ini juga menjelaskan upaya orang tua saat mengandung dan membesarkan anak, tapi saat dewasa sang anak memilih bunuh diri.
Baca Juga: Soroti Surat Wasiat Terduga Teroris, Budiman Sudjatmiko: Dia Menutup Mata Hati dan Nalarnya
"Dikandung sembilan bulan, membuat ibu sarat beban, dilahirkan dengan taruhan nyawa sang ibu, susah payah di besarkan," kata Ferdinand Hutahaean.
"Setelah besar memilih mati bunuh diri dengan bom," tambahnya.
Dikandung 9 bulan, bikin ibu sarat beban, dilahirkan dgn tarung nyawa sang ibu, susah payah dibesarkan, setelah besar memilih mati bunuh diri dengan bom.
Kapan berbaktinya lu sama ibu? Surga itu ditelapak kaki ibu bukan didalam bom bunuh diri. Bunuh diri bkn bentuk berbakti tong— Ferdinand Hutahaean (@FerdinandHaean3) April 1, 2021