Bahkan, Ferdinand Hutahaean menyebutkan jika arab dan bahasa-bahasa arab terus dijadikan simbol maka akan terbawa sama buruknya.
"Supaya Arab dan bahasa-bahasanya tidak terbawa-bawa, himbau juga mereka berhenti gunakan nama kumpulan dengan bahasa-bahasa Arab seperti HTI itu," ujar Ferdinand Hutahaean.
Diketahui, Ferdinand Hutahaean menanggapi pernyataan Fahri Hamzah yang teriak keras agar teroris tidak lagi tidak dihubungkan lagi dengan agama manapun.
"Saya usul dihentikan penggunaan kata-kata kelompok, jaringan, dan lain-ain, apalagi memakai bahasa Arab; jamaah, amaliyah, asharullah, dan lain-lain," ucap Fahri Hamzah.
Baca Juga: Puan Maharani Mengutuk Teroris, Bang Arief: Apakah Berani Teriak 'Usut Tuntas Korupsi Bansos'?
"Please, sebut mereka teroris saja! Lalu identifikasi nama, lacak ke keluarga dan tetangganya supaya kita tidak terjebak menyeret agama dan warga umumnya," papar Fahri Hamzah.
Menurut Fahri Hamzah, teroris tersebut mengatakan hal tersebut dengan tujuan agar terorisme diakui sebagai agama Islam.
"Sebab mereka yang menginginkan agar terorisme diakui sebagai hasil atau terkait dengan agama Islam di Indonesia sesungguhnya adalah yang ingin mengucapkan selamat tinggal kepada Republik ini," ungkap Fahri Hamzah.
"Padahal kalangan Islam merasa rugi atas kegiatan teroris yang dikait-kait tak ada henti," ungkap Fahri Hamzah.
Baca Juga: Supir PPK Bansos Covid-19 Ungkap, Uang Rp 2 Miliar untuk Sewa Pesawat Pribadi Pejabat Kemensos