Sindir Keras Pernyataan Moeldoko Soal Demokrat, Herzaky Mahendra: Tong Kosong Nyaring Bunyinya

- 30 Maret 2021, 16:10 WIB
Herzaky Mahendra Putra menyebut pernyataan KSP Moeldoko soal Demokrat seperti 'Tong Kosong Nyaring Bunyinya'.*
Herzaky Mahendra Putra menyebut pernyataan KSP Moeldoko soal Demokrat seperti 'Tong Kosong Nyaring Bunyinya'.* /Tangkapan Layar YouTube.com/Partai Demokrat

PR TASIKMALAYA- Pernyataan Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko yang juga merupakan Pimpinan Demokrat versi KLB, ditanggapi oleh Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Demokrat, Herzaky Mahendra Putra.

Tanggapan Herzaky Mahendra itu, diketahui terkait pernyataan Moeldoko yang menjelaskan alasan dirinya menerima pinangan sebagai Pimpinan Demokrat versi KLB.

Hal itu disampaikan Herzaky Mahendra melalui cuitan di akun media sosial Twitter miliknya, dengan menyebut bahwa Moeldoko seperti pepatah 'Tong Kosong Nyaring Bunyinya', yang selalui berbicara bohong dan fitnah.

Baca Juga: Sebut AHY dan Jajarannya Sudah Demisioner, Muhammad Rahmad: Kepengurusan DPP Sekarang Itu Demokrat Moeldoko

Sebelumnya, pada Minggu, 28 Maret 2021, KSP Moeldoko melalui unggahan video di akun media sosial Instagram pribadinya mengungkapkan sejumlah alasan dirinya bersedia terlibat dalam Demokrat versi KLB.

Unggahan itu juga menjadi kemunculan perdana Moeldoko setelah lama menghilang dari hadapan publik sejak gelaran KLB Demokrat di Deli Serdang, pada Jumat, 5 Maret 2021 lalu.

Kini, kemunculan perdana Moeldoko itu kembali menyulut kemarahan dari kubu Demokrat AHY.

Baca Juga: Sempat Mangkrak hingga Jadi Menyeramkan, Kini Pembangunan GOR Indoor Purbalingga Akan Kembali Dilanjutkan

Sebagaimana diberitakan Bekasi.Pikiran-Rakyat.com dalam judul artikel "Sebut Moeldoko Bicara Bohong dan Fitnah, Herzaky: Mari Selamatkan Indonesia dari Pejabat yang Tak Punya Nurani", Herzaky Mahendra menilai bahwa apa yang diungkapkan Moeldoko tersebut sebagai kebohongan dan fitnah.

Bahkan, Herzaky Mahendra menilai, Moeldoko hanya memikirkan ambisi pribadi dan golongannya, karena membuat pernyataan di saat masyarakat masih berduka atas tragedi bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar.

"Tong kosong nyaring bunyinya. Bicara bohong dan fitnah terus. Para pelaku begal partai mikir ambisi pribadi dan gerombolannya saja," kata Herzaky Mahendra, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari cuitan Twitter @Herzaky_, Selasa, 30 Maret.

Baca Juga: Preview Matchday 3 Grup A Piala Menpora 2021: Barito Putera vs Persikabo 1973

"Orang sedang kaget karena bom Makassar, dia malah posting alasan bohong dia ambil alih 'rumah orang' secara kasar dan ilegal," sambungnya.

Herzaky Mahendra lantas menilai bahwa hati nurani dan jiwa kesatria tidak bergantung pada jabatan dan deretan gelar.

"Kalau gelar akademik bisa didapat dengan belajar, jabatan bisa didapat dengan bermacam cara, tapi kalau hati nurani dan jiwa kesatria, tidak tergantung jabatan dan deretan gelar," kata Herzaky Mahendra.

Baca Juga: Sebut Poster Deklarasi Puan-Moeldoko di Pilpres 2024 Hanya Guyonan, Effendi SImbolon: Nanti Ada Saatnya Tahu

Oleh karena itu, Herzaky Mahendra Putra tak heran jika Moeldoko tak malu menerima tawaran sebagai Ketua Umum Partai Demokrat versi KLB.

"Pantas tidak tahu malu terima tawaran Ketum KW dari KLB KW, pas ada bom saja masih sibuk posting urusan pribadi," ujar Herzaky Mahendra.

Terakhir, Herzaky Mahendra mengajak publik untuk menyelamatkan Indonesia dari pemimpin dan pejabat publik yang tidak punya hati nurani.

Baca Juga: Sebut AHY dan Jajarannya Sudah Demisioner, Muhammad Rahmad: Kepengurusan DPP Sekarang Itu Demokrat Moeldoko

Kepala Bakomstrat DPP Demokrat Herzaky Mahendra Putra menyebut pernyataan KSP Moeldoko seperti tong kosong nyaring bunyinya.*
Kepala Bakomstrat DPP Demokrat Herzaky Mahendra Putra menyebut pernyataan KSP Moeldoko seperti tong kosong nyaring bunyinya.* Twitter.com/@Herzaky_

"Mari selamatkan Indonesia, dari pemimpin dan pejabat publik yang tidak punya hati nurani dan nirempati," kata Herzaky Mahendra.

Sebelumnya, Moeldoko menyampaikan bawa dia adalah orang yang didaulat untuk memimpin Partai Demokrat karena adanya pertarungan ideologis di tubuh Partai Demokrat.

"Saya ini orang yang didaulat untuk memimpin Demokrat. Kekisruhan sudah terjadi, arah demokrasi sudah bergeser di dalam tubuh Demokrat," kata Moeldoko, Minggu, 28 Maret 2021.

Baca Juga: Kerugian Negara Meningkat di Tahun 2020 , Arsul Sani: Pemberantasan Korupsi Mesti di Seluruh Elemen

Moeldoko menuturkan bahwa saat ini sudah terjadi pertarungan ideologis menjelang Pemilu 2024, yang terstruktur dan gampang dikenali, hingga menjadi ancaman bagi cita-cita menuju Indonesia Emas 2045.

"Ada sebuah situasi khusus dalam perpolitikan nasional, yaitu telah terjadi pertarungan ideologis yang kuat menjelang 2024.

"Pertarungan ini terstruktur dan gampang dikenali. Ini menjadi ancaman bagi cita-cita menuju Indonesia Emas 2045," kata Moeldoko.

Baca Juga: Soroti Utang Indonesia Era Jokowi, Said Didu: Waktu Kecil Disuruh Menabung, Sekarang Disuruh Ngutang 

Oleh karena itu, Moeldoko menilai bahwa digelarnya KLB di Deli Serdang, Sumatra Utara bukan hanya untuk menyelamatkan Partai Demokrat, tapi juga menyelamatkan bangsa dan negara.

"Ada kecenderungan tarikan ideologis juga terlihat di tubuh Demokrat, jadi ini bukan sekadar menyelamatkan Demokrat, tapi juga menyelamatkan bangsa dan negara," kata Moeldoko.***(Rika Fitrisa/Bekasi.Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Arman Muharam

Sumber: Bekasi Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah