“KSP Moeldoko harus menjelaskan apa yang dimaksud tarikan ideologis di Partai Demokrat,” kata AHY.
“Jika yang KSP Moeldoko maksudkan adalah masalah radikalisme. Justru Partai Demokrat dengan azas nasionalis-religius menolak ideologi radikal tumbuh berkembang di Indonesia,” lanjutnya.
Diketahui sebelumnya, KSP Moeldoko telah menuduh bahwa di dalam tubuh Demokrat telah terjadi pertentangan ideologi yang membahayakan masa depan Indonesia.
Oleh karena itu, KSP Moeldoko mengatakan bahwa menerima sebagai Ketua Umum Demokrat versi KLB tidak hanya menyelamatkan partai, tetapi juga Indonesia.
“Telah terjadi pertarungan ideologis yang kuat menjelang 2024. Pertarungan ini terstruktur dan gampang dikenali, ini menjadi ancaman bagi cita-cita menuju Indonesia Emas 2045,” kata KSP Moeldoko.
“Ada kecenderungan tarikan ideologis itu terlihat di tubuh Demokrat, jadi ini bukan sekedar menyelamatkan Demokrat, tapi juga menyelamatkan bangsa dan negara,” sambungnya.***