Megawati: Bung Karno Inginkan Batik Indonesia Cerminkan Gabungan Rasa

- 28 Maret 2021, 12:30 WIB
Presiden ke-5 Republik Indonesia Megawati Soekarnoputri menyebutkan bahwa Indonesia punya sejarah terlengkap di dunia.*
Presiden ke-5 Republik Indonesia Megawati Soekarnoputri menyebutkan bahwa Indonesia punya sejarah terlengkap di dunia.* / //Instagram/@ibumegawati

"Beberapa sumber menyebutkan batik Indonesia mencapai puncak kreativitasnya pada 1890 hingga 1910. Pada zaman tersebut telah muncul batik Belanda, batik China, atau batik Hokokai," ujar Megawati.

Megawati menjelaskan bahwa pada tahun 1955, Presiden Soekarno mendorong terciptanya gaya baru batik, yaitu Batik Indonesia.

Dan menurut penuturan Megawati Soekarno menginginkan batik yang menampilkan nilai seni budaya sebagai jati diri bangsa sekaligus menyuarakan pesan persatuan Indonesia.

Baca Juga: Jokowi Angkat Suara Usai Isu Impor Beras Ramai, Rocky Gerung: Upaya Tingkatkan Kredibilitas dan Pencitraan

Pada waktu itu, Megawti mengatakan Ibu Sud, Go Tik Swan, seorang penari yang pada akhirnya menjadi pengusaha batik di Surakarta diminta untuk membuat Batik Indonesia oleh Bung Karno

"Akhirnya ditemukanlah bahwa batik Indonesia adalah perpaduan batik klasik dan batik pasisiran, perpaduan batik klasik berwarna cokelat hitam dan kebiruan, sedang batik pasisiran yang kaya warna," ujar Megawati.

"Bung Karno menginginkan desain batik Indonesia tersebut mencerminkan penggabungan rasa persatuan, nasionalisme dan romantisme, yang mampu mendukung proses 'nation building'," ungkap Megawati.

Megawati kembali menjelaskan, batik akhirnya menjadi warisan budaya dunia milik Indonesia setelah ditetapkan oleh UNESCO pada 2 Oktober 2009.

Baca Juga: Yan Harahap Sebut Tugas 'Kakak Pembina' Kian Bertambah Usai BPS Bantah Klaim Jokowi Soal Impor Beras

Sebagaimana yang kita tahu, Pemerintah Indonesia pun menjadikan 2 Oktober sebagai Hari Batik Nasional yang selalu diperingati setiap tahunnya.

"Seperti yang kita lihat saat ini, bagaimana kekayaan wastra Nusantara tidak kehilangan ciri khas dan karakternya," papar Megawati.

"Meski dalam perjalanannya terpengaruh sentuhan budaya lain, justru itulah yang menambah kekayaan wastra Nusantara sebagai satu wadah percampuran kebudayaan dunia," kata Megawati.***

Halaman:

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah