Yan Harahap Sebut Tugas 'Kakak Pembina' Kian Bertambah Usai BPS Bantah Klaim Jokowi Soal Impor Beras

- 28 Maret 2021, 10:50 WIB
Deputi Balitbang Partai Demokrat, Yan Harahap menanggapi bantahan BPS soal klaim Jokowi yang menyebut pemerintah tidak impor beras selam 3 tahun terakhir.*
Deputi Balitbang Partai Demokrat, Yan Harahap menanggapi bantahan BPS soal klaim Jokowi yang menyebut pemerintah tidak impor beras selam 3 tahun terakhir.* /Instagram.com/@yanharahap/

PR TASIKMALAYA- Pernyataan Jokowi yang mengatakan bahwa Indonesia tidak impor beras selama hampir tiga tahun yang kemudian dibantah oleh data Badan Pusat Statistik (BPS), turut dikomentari oleh Deputi Balitbang DPP Demokrat, Yan Harahap.

Komentar perihal bantahan pernyataan Jokowi oleh data BPS itu, disampaikan Yan Harahap dalam cuitan di akun media sosial Twitter miliknya.

Dalam cuitan itu, Yan Harahap mengatakan bahwa akibat bantahan oleh BPS terhadap Jokowi perihal data impor beras tersebut, dapat menambah tugas sosok yang disebutnya 'kakak pembina'.

Baca Juga: Dua WNI Jadi Korban Penyerangan di Amerika Serikat, Kemenlu Diminta untuk Berikan Perlindungan Khusus

Seperti diketahui, berdasarkan data yang dirilis oleh BPS di laman resminya, pada tahun 2018 Indonesia telah melakukan impor beras dari sejumlah negara.

Lebih lanjut, BPS juga menuliskan bahwa pada tahun 2019 Indonesia juga kembali melakukan impor beras.

Hal itu, lantas membantah pernyataan Jokowi baru-baru ini yang mengatakan bahwa hampir 3 tahun ini Indonesia tidak melakukan impor beras.

Baca Juga: Hasil Kualifikasi MotoGP Qatar 2021: Francesco Bagnaia Menjadi yang Tercepat

Sebagaimana diberitakan Depok.Pikiran-Rakyat.com dalam judul artikel "Klaim Jokowi Soal Impor Beras Dibantah Data BPS, Yan Harahap: Gegara Ini, Tugas Kakak Pembina Bisa Bertambah", karena itu, Yan Harahap menilai bahwa data yang dicatat oleh BPS itu akan meningkatkan biaya pengalihan isu, yang akan membuat buzzer senang.

"Gara-gara data ini, bisa-bisa tugas kakak pembina bertambah, biaya ‘pengalihan’ pun meningkat, buzzerp pun senang," ujarnya pada Sabtu, 27 Maret 2021, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.

Sebagai informasi, Presiden RI ke-7 itu mengatakan bahwa hingga Juni 2021, ia memastikan bahwa tidak akan ada beras impor yang masuk ke Indonesia.

Baca Juga: Andi Arief Dapat Sinyal dari Mahfud MD Bahwa Kudeta Demokrat Akan Dinyatakan Gagal

"Sudah hampir tiga tahun ini kita tidak mengimpor beras, dan saya tegaskan, memang ada MoU dengan Thailand dan Vietnam, itu hanya untuk berjaga-jaga mengingat situasi pandemi yang penuh dengan ketidakpastian," ujar Jokowi menegaskan.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu lantas meminta agar publik segera menghentikan perdebatan terkait isu impor beras tersebut.

Menurutnya, perdebatan tersebut justru akan memicu menurunnya atau anjloknya harga gabah di tingkat petani.

Baca Juga: Gibran Jadikan Fahri Hamzah Role Model di Dunia Politik, Syahrial Nasution: Layak Untuk Ganti KSP Moeldoko

"Saya minta segera hentikan perdebatan yang terkait dengan impor beras. Ini justru bisa membuat harga jual gabah di tingkat petani turun atau anjlok," tuturnya.

Akan tetapi, klaim Jokowi yang menyebut bahwa Indonesia tidak impor beras selama hampir tiga tahun ini dibantah oleh data yang tercatat di situs resmi Badan Pusat Statistik (BPS).

Dalam data yang dirilis oleh BPS, tercatat Indonesia melakukan impor beras sebanyak 2.253.824 ton pada tahun 2018.

Baca Juga: Diusulkan untuk Ganti KSP Moeldoko, Fahri Hamzah: Jangan Ganggu Orang Pensiun Mas, Lagi Enak-enaknya

Sementara di tahun 2019, Indonesia juga melakukan impor beras dari sejumlah negara dengan berat total 444.508,8 ton.

Data yang disuguhkan oleh BPS ini tidak sesuai dengan pernyataan Jokowi bahwa Indonesia tidak impor beras hampir tiga tahun ke belakang.***(Annisa.Fauziah/Depok.Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Arman Muharam

Sumber: Depok.pikiran-rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x