"Itu sama dengan menyuruh petani menanam padi di padang pasir," ucapnya.
Dalam unggahan lainnya, Said Didu juga mengkritisi mengenai ngototnya pemindahan ibukota.
Baca Juga: Moeldoko Siap Rangkul Mantan Bendahara Umum Demokrat, Rahmad: Mas Nazaruddin Bisa Menghadapi Cikeas
Menurut Said Didu, Indonesia sedang kesulitan keungan namun kenapa terus ngotot pindah ibu kota.
"Di tengah kesulitan keuangan, tapi ngotot akan pindah ibu kota," terangnya.
Dengan ngotot memindahkan Ibu Kota, menurut Said Didu, kita semua akan kehilangan ibukota lama karena dijual.
Baca Juga: Anas Urbaningrum Disebut Masuk Pengurus Demokrat KLB, Rahmad: 'Sekolah' Dia di Bandung Belum Selesai
"Maka kemungkinan yang terjadi adalah kita kahilangan asset ibu kota negara yg lama (Jakarta) karena dijual," tambahnya.
Setelah kehilangan Ibu Kota lama, kemudian kita semua menurut Said Didu akan menjadi penyewa asset di Ibu kota baru.
"Menjadi penyewa asset di Ibu Kota baru yang dimiliki oleh pihak lain karena swasta yang akan membangun," pungkas Said Didu.