Dirinya mengungkapkan bahwa HMI akan melihat secara objektif, jika program pemerintah baik maka akan terlibat namun jika bertentangan dengan rakyat maka HMI bisa beroposisi.
"Pada program pemerintah yang baik HMI harus terlibat. Kalau ada yang bertentangan HMI bisa menjadi oposisi," tambahnya.
Dia juga menegaskan bahwa organisasi Mahasiswa Islam tertua di Indonesia ini bukanlah kelompok penekan atau kepentingan.
”HMI bukan kelompok penekan atau kepentingan," ucapnya.
Sehingga menurutnya, posisi HMI berada ditengah sebagai jembatan antara rakyat dan penguasa.
"Jadi di tengah dan bisa menjembatani masyarakat dan pemerintah," tuturnya.
Dalam perjalanannya Kongres HMI ke 31 di Surabaya sempat terjadi ketegangan antara peserta kongres begitu penghitungan suara selesai dilaksanakan.
Namun kejadian tersebut tidak berlangsung lama dan akhirnya dilanjutkan Shalawat secara bersama -sama.