Sebelumnya, Robert J Kardinal selaku Anggota DPR Fraksi Golkar meyakini bahwa langkah pemerintah untuk impor beras, merupakan langkah tepat.
Baca Juga: Preview Pertandingan Derby London Antara West Ham United vs Arsenal
Pasalnya, menurut Robert J Kardinal impor beras dilakukan mengingat stok beras Bulog yang saat ini telah menipis.
“Sekarang itu, stok Bulok makin tipis. Stoknya saja tinggal 800 ribu ton. Itu pun ditopang oleh beras impor tahun 2018,” jelas Robert J Kardinal seperti yang dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari ANTARA pada Minggu, 21 maret 2021.
Bahkan berdasarkan keterangan yang diberikan Robert J Kardinal, banyak gudang BUMN pangan yang justru disewakan.
“Bulog katanya mau tingkatkan serapan gabahnya, lah ini Januari-Maret 2021 saja serapannya Cuma 70.940 ton. Ini dua bulan bekerja, masa serapannya Cuma 70 ribuan ton,” tuturnya.
Robert J Kardinal bahkan meragukan, jika Bulog dapat meningkatkan serapannya hingga April untuk memenuhi beras cadangan pemerintah, seperti yang telah diatur Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012.
Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 mengatur terkait Pangan, yang mana Cadangan Beras Pemerintah (CBP) maksimal dua juta ton.