Sementara ketika di media sosial, tiba-tiba menjadi bisa bicara apa pun.
"Kita enggak pernah belajar berekspresi, menyampaikan dengan runut yang bagus di media sosial juga nggak, akibatnya apa? Kita beraninya ramai-ramai," ujar Ismail Fahmi.
Jadi kalau misalnya berhadapan sendiri, berkomunikasi sendiri masih bisa berargumen karena sudah siap," sambungnya.
Namun jika belum siap, orang tersebut akan membawa temannya dan meluapkan argumen, terlebih main hajar orang lain.
Ismail Fahmi menyatakan itu yang terjadi di Indonesia, berdasarkan apa yang dilihatnya.***(M Hafni Ali Fahmi/bekasi.pikiran-rakyat.com)