PR TASIKMALAYA – Ferdinand Hutahaean menanggapi operasi tangkap tangan (OTT) Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Ferdinand Hutahaean merasa kaget dan mengapresiasi kinerja KPK dalam OTT Gubernur Sulawesi Selatan tersebut,
Akan tetapi, Ferdinand Hutahaean sangat menanti kinerja KPK untuk menelisik Gubernur Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta Anies Baswedan.
Baca Juga: Sebut Kondisi Negara Berat, Mahfud MD: Berbagai Sektor Banyak yang Korupsi
Hal ini disampaikan Ferdinand Hutahaean dalam cuitan Twitter @FerdinandHaean3 pada Sabtu, 27 Februari 2021.
“Waow! Jakarta kapan ya di telisik?,” tulis Ferdinand Hutahaean seperti dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari akun Twitter @FerdinandHaean3.
Waowwww...!!
Jakarta kapan ya di telisik?@KPK_RI https://t.co/2J3voCPUOJ— Ferdinand Hutahaean (@FerdinandHaean3) February 27, 2021
Mantan kader Partai Demokrat ini sebelumnya memang cukup keras meminta KPK untuk bisa memeriksa Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Baca Juga: KPK Tangkap Gubernur Sulawesi Selatan, Ferdinand Hutahaean: Jakarta Kapan Ya?
Ferdinand Hutahaean sempat menyinggung aliran dana penanggulangan Covid-19.
Ia juga sempat mempertanyakan aliran dana penyelenggaran formula E yang batal teselenggara.
Selain itu, Ferdinand Hutahaean juga mempertanyakan pertanggung jawaban dana formula E.
Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta juga meminta Anies Baswedan untuk mengklarifikasi aliran dana tersebut.
Sementera itu, diketahui jika Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdulalah terjerang OTT KPK pada Jumat, 26 Februari 2021
Nurdin Abdulalah diduga melakukan tindak pidana korupsi uang dengan nilai miliaran rupiah.
Baca Juga: Gubernur Sulsel Ditangkap KPK, Mustofa Nahrawardaya: Bosan, Partai Ini Mulu Diberita Korupsi!
Nurdin Abdullah ditangkap pada tengah malam pukul 23.40 WIB bersama lima orang lainya.
Dalam penangkapan tersebut, terdiri dari seorang pengusaha dan empat bawahanya yang turut diamankan oleh KPK.
Berdasarkan informasi, Nurdin Abdullah telah di bawa ke Jakarta dan akan dilanjutkan pendalaman serta pemeriksaan lebih lanjut.***