"Kader partai menyebar info soal ketumnya dan membela ketumnya mati-matian tak mau disebut buzzer," ujar Ferdinand Hutahaean.
Tak hanya itu, Ferdinand Hutahaean juga menyontohkan soal orang yang membela Gubernur.
Akan tetapi orang-orang tersebut pun tidak rela jika disebut buzzer.
Baca Juga: Tanggapi SBY, Moeldoko: Tidak Ikuti Perkembangan Internal Demokrat dan Jangan Menekan Saya
"Orang membela Gubernurnya mati-matian dan menyebar info tentang Gubernur nya, tak rela disebut buzzer," tambahnya.
Ferdinand Hutahaean pun menyayangkan hal tersebut tidak berlaku jika membela Presiden.
Menurut Ferdinand Hutahaean, jika ada yang mendukung sang Presiden makan akan disebur buzzer.
"Ada yang bela Presiden, mereka langsung tuduh buzzer," tulisnya.