PR TASIKMALAYA – Ferdinand Hutahaean menyentil pihak-pihak yang membandingkan kerumunan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan kerumunan dari Rizieq Shihab.
Sebagian pihak mempertanyakan kenapa Rizieq Shihab berkerumun ditahan oleh Polisi, sedangkan Jokowi berkerumun tidak diproses hukum.
Menurut Ferdinand Hutahaean, Riqieq Shihab ditahan bukan atas kerumunan penjemputan di bandar udara, tapi kerumunan acara pernikahan putrinya.
Baca Juga: Kunjungan Jokowi Disambut Kerumunan di NTT, Mardani Ali Sera: Harusnya Istana Bisa Antisipasi
Oleh karena itu Ferdinand Hutahaean mengajak pihak-pihak tersebut untuk menggunakan nalar sehatnya.
Hal ini disampaikan Ferdinand Hutahaean dalam cuitan Twitter @FerdinandHaean3 pada Rabu, 24 Februari 2021.
“Ayolah gunakan nalar sehat mencerna peristiwa,” tulis Ferdinand Hutahaean seperti dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com.
Menurut Ferdinand Hutahaean, kerumunan yang terjadi di Nusa Tenggara Timur (NTT) terjadi secara spontan.
Baca Juga: SE Kapolri Dinilai Tak Selesaikan Akar Masalah, Mardani Ali Sera: Segera Revisi UU ITE
“Kerumunan di NTT itu bukan kerumunan yang direncanakan,” ujar Ferdinand Hutahaean.
Kerumunan di NTT itu bukan kerumunan yg direncanakan. Tp faktanya adlh @jokowi datang menuju lokasi peresmian, dan warga berdiri menyambut. JKW kemudian menyapa warganya, krn tak mgkn JKW berlalu tak bertegur dgn warga krn prokes.
Ayolah gunakan nalar sehat mencerna peristiwa.— Ferdinand Hutahaean (@FerdinandHaean3) February 24, 2021
Mantan kader Partai Demokrat menjelaskan fakta dari kerumunan saat kedatangan Jokowi ke NTT.
Menurut Ferdinand Hutahaean bahwa Jokowi datang untuk mengunjungi lokasi peresmian.
Adapun warga berkerumun karena ingin bertemu Presiden Jokowi untuk menyambutnya.
Baca Juga: Ternyata Selotip, Seorang Ibu di Inggirs Panik Mengira Ada 'Cacing Pemakan Otak' di Telinga Anaknya
“Tapi faktanya adalah @jokowi datang menuju lokasi peresmian, dan warga berdiri menyambut,” kata Ferdinand Hutahaean.
Sambutan warga ini diterima oleh Jokowi yang menyapa warga lokal.
Sehingga sangat wajar ketika Jokowi membalas sambutan warga dengan bertegur sapa meski tidak memungkinkan untuk menerapkan protokol kesehatan (prokes).
“Jokowi kemudian menyapa warganya, karena tidak mungkin Jokowi berlalu tak bertegur dengan warga karena prokes,” tambahnya.***