PR TASIKMALAYA - Gerakan Anti Radikalisme (GAR) Alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) melaporkan Prof Din Syamsuddin ke Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) dengan tuduhan radikalisme.
Terkait hal itu, banyak pihak termasuk pemerintah melalui Mahfud MD, membantah tudingan radikalisme pada Din Syamsuddin oleh GAR ITB tersebut.
Tak hanya Mahfud MD, Rektor Universitas Ibnu Chaldun (UIC) Musni Umar pun turut menyoroti GAR ITB sebagai pelapor tuduhan radikalisme pada Din Syamsuddin tersebut.
Melalui cuitan di akun Twitter pribadinya, Musni Umar menyampaikan protes lantaran nama institusi ITB yang ikut terseret dalam masalah ini.
"GAR ITB sebut Prof Din radikal. Saya protes ITB dibawa-bawa untuk menuduh Prof Din radikal," kata Musni seperti dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari akun Twitternya @musniumar, Minggu, 14 Februari 2021.
GAR ITB sebut Prof Din radikal. Saya protes ITB dibawa-bawa utk menuduh Prof Din radikal. ITB itu hebat. Anak saya dan dua keponakan alumni ITB. Alhamdulillah sejak awal saya bela Prof Din dan sekarang sangat ramai yg bela. https://t.co/RULfudiXoJ— Musni Umar (@musniumar) February 13, 2021
Adapun penyampaian protes tersebut disampaikan Musni Umar lantaran menurutnya, citra kampus ITB hebat.
Baca Juga: Tagar Gaji 250 Juta Sebulan Trending, Warganet Ramai Bahas Gaji dari Influencer
Musni Umar bahkan menyebut anggota keluarganya yang juga pernah mengenyam pendidikan di sana.
"ITB itu hebat. Anak saya dan dua keponakan alumni ITB," ucapnya menambahkan.
Tak cukup sampai di situ, Musni Umar juga menuturkan bahwa sejak awal ia telah berpihak dan mendukung Din Syamsuddin sebagai pihak yang disebut-sebut radikal tersebut.
Baca Juga: Diberi Pertanyaan oleh Warganet, Addie MS: Aku Tak Pernah Takut Disebut Buzzer
Musni Umar juga tak lupa mengucap syukur karena saat ini lebih banyak lagi pihak yang membela Din Syamsuddin.
"Alhamdulillah sejak awal saya bela Prof Din dan sekarang sangat ramai yang bela," ujar Musni menutup pernyataannya.
Diberitakan sebelumnya, tokoh Muhammadiyah Din Syamsuddin telah menjadi sorotan lantaran dituduh dan dilaporkan sebagai sosok yang radikal oleh GAR ITB.
Selain melaporkan Din Syamsuddin hingga menuai banyak kecaman, GAR ITB juga kini tengah jadi sorotan lantaran diduga beranggotakan para buzzer.
Hal tersebut sebagaimana diungkapkan Christ Wamea yang kini mendorong pembubaran GAR ITB karena sering membuat kegaduhan.
Rata2 buzzer rezim bicaranya cuma radikalisme dan intoleransi. GAR ITB ini juga kumpulan buzzer jadi dibubarkan saja. Nanti kerjanya hy bikin gaduh saja dgn selalu menuduh org radikal dan intoleran. Pemerintah melalui Menkopolhukam scr resmi sdh smpikan bhw Pak Din tdk radikal. pic.twitter.com/2Tv2UEnQvd— Christ Wamea (@PutraWadapi) February 14, 2021
"GAR ITB ini juga kumpulan buzzer jadi dibubarkan saja. Nanti kerjanya hanya bikin gaduh saja dengan selalu menuduh orang radikal dan intoleran," kata Christ Wamea melalui akun Twitternya @PutraWadapi, Minggu, 14 Februari 2021.
Baca Juga: Sanjung Jokowi atas Peresmian Bendungan Tukul, Ferdinand Hutahaean: Dedikasi Tinggi Membangun Negeri
Dalam unggahan lain, Christ Wamea juga menegaskan bahwa GAR ITB pantas dibubarkan karena memiliki anggota yang juga merupakan buzzer yang menyorot soal pengajian umat islam.
“Ada buzzeRp makanya bisa bicara radikal. Radikalnya hanya untuk pengajian umat islam. GAR ITB pantas dibubarkan,” tegas Christ Wamea.
Ada buzzeRp makanya bisa bicara radikal. Radikalnya hy utk pengajian umat islam. GAR ITB pantas dibubarkan. pic.twitter.com/joEF5WETej— Christ Wamea (@PutraWadapi) February 14, 2021
***