Nilai Kinerja KPK Tidak Serius, ICW Singgung Kader PDIP: Korupsi yang Paling Keji

- 12 Februari 2021, 12:05 WIB
Peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW) Kurnia Ramadhana.
Peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW) Kurnia Ramadhana. /Foto: Instagram @kurniaramadhana//

PR TASIKMALAYA – Peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW) Kurnia Ramadhana menilai, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak serius menangani korupsi.

Kurnia Ramadhana bahkan menyoroti KPK dalam menangani kasus korupsi bantuan sosial (bansos) yang menjerat Juliari Batubara.

“Korupsi yang dilakukan Juliari dan kroninya adalah korupsi yang paling keji, dan harusnya ini menggerakkan KPK untuk menindaklanjuti kasus ini,” tegas Kurnia Ramadhana seperti yang dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari akun Twitter @MataNajwa pada Kamis, 11 Februari 2021.

Baca Juga: Jalur Rel Ganda Kiaracondong-Cicalengka Mulai Dibangun, PT KAI Tutup Pelayanan di Stasiun Rancaekek Selatan

Kurnia Ramadhana menilai, kinerja KPK dalam menangani kasus ini seakan-akan tidak serius.

“Kami lihat tidak ada keseriusan KPK. Jangan sampai ada oknum di internal KPK yang berupaya melokalisir kasus ini yang hanya berhenti di Juliari,” tuturnya.

Kurnia Ramadhana bahkan mencurigai, adanya oknum lain yang terlibat di dalam kasus korupsi bansos tersebut.

Baca Juga: Segera Klaim di www.pln.co.id, Dapatkan Listrik Gratis dari PLN Februari 2021

Kecurigaan Kurnia Ramadhana bertambah, ketika ditemukan banyak korporasi yang baru berdiri empat sampai lima hari, namun mendapatkan proyek bansos.

“Ada banyak korporasi yang baru berdiri empat sampai lima hari, kemudian dapat proyek bansos. Ada beberapa korporasi di bidang elektronik dan motor. Kok bisa dapat proyek bansos?,” ujarnya.

Lebih lanjut, terdapat dua nama lainnya (selain Juliari P Batubara) yang diduga terlibat dalam kasus korupsi bansos.

Baca Juga: Luar Biasa! Rumput Laut Asal Samarinda Tembus Pasar Internasional Korea, Mengapa Bisa?

Kedua nama tersebut adalah Ihsan Yunus dan Herman Hery. Mengejutkannya, kedua nama tersebut merupakan kader dari PDIP, sama seperti Juliari P Batubara.

“Pak Juliari ini, kan satu partai dengan Herman Hery dan Ihsan Yunus. Apakah pemberian jutaan paket itu karena kompetensi historis perusahaan, atau karena kedekatan (pengusaha) dengan Pak Juliari?,” beber Kurnia Ramadhana.

Menanggapi namanya dikait-kaitkan dengan korupsi bansos. Herman Hery angkat bicara.

Baca Juga: Hoaks atau Fakta: Benarkah Pasta Gigi Ampuh Sembuhkan Luka Bakar dengan Cepat?

Herman Hery menegaskan bahwa hingga kini dirinya belum dipanggil oleh pihak KPK.

Lebih lanjut, mengenai korporasi yang dikaitkan dengan kasus korupsi bansos tersebut.

Berdasarkan penuturannya, sudah 15 tahun dirinya tidak terlibat dalam mengurusi korporasi yang disebut-sebut terlibat dalam korupsi bansos yang menjerat Juliari Batubara.

***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Twitter @MataNajwa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah