Berangkat dari data yang salah, seorang warga yang berhak mendapatkan bansos bisa jadi justru tidak mendapatkan bansos, begitupun sebaliknya.
“Data berpotensi begini, warga satu layak tapi tidak dapat (bansos), dan yang tidak layak justru dapat (bansos).
"Bahkan sampai diganti BLT (Bantuan Langsung Tunai) pun, nama yang tidak layak dapat ini tetap masuk daftar penerima,” ungkap Kurnia Ramadhana.
Mata Najwa - Ironi Korupsi Kala Pandemi (Part 7)https://t.co/NMYyRnLkH9
Kasus korupsi bansos COVID-19, menurut ICW, berpotensi menjadi kasus korupsi terbesar sepanjang sejarah Indonesia. #MataNajwaIroniKorupsiKalaPandemi— Mata Najwa (@MataNajwa) February 11, 2021
***