PR TASIKMALAYA – Budayawan Sujiwo Tejo menyindir buzzer yang menyerang ‘tokoh’ bertato.
Menurut Sujiwo Tejo, menyerang orang yang bertato sama dengan menyerang fisik.
Sujiwo Tejo mengungkapkan hal tersebut dalam akun Twitter @sudjiwotedjo pada Minggu 31 Januari 2021 sebagaimana yang dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com.
Baca Juga: Sebut ‘Pengasuh’ dalam Kasus Permadi Arya, Rocky Gerung: Nggak Berguna, Dilepas Nggak Diasuh!
“Engkau buzzer dari kubu mana pun monggo nyerang pikiran Pak Luhut, Bu @susipudjiastuti, Pak @mohmahfusmd atau siapapun monggo. Ini demokrasi. Tapi serang pikirannya juga, jangan tatonya. Itu fisik, dan nanti banyak orang-orang tatoan ikut tersinggung lho, walau semoga tidak,” ujarnya.
Sujiwo Tejo lalu menyindir para koruptor yang ditangkap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), yang mana para koruptor yang tertangkap tersebut justru berpenampilan seperti ‘orang baik-baik’.
“Aku sendiri nggak tatoan, tapi temenku banyak yang tatoan dan karyanya di berbagai bidang bagus-bagus. Malah mungkin kalau disurvei, koruptor-koruptor yang ketangkep @KPK_RI nggak tatoan, kebanyakan yang penampilannya ‘orang baik-baik’, sopan,” sindir Sujiwo Tejo.
Baca Juga: Susi Pudjiastuti hingga Mahfud MD Diserang Buzzer, Sujiwo Tejo: Serang Pikirannya, Jangan Fisiknya
Selanjutnya, Sujiwo Tejo berpendapat bahwa apa yang dia utarakan akan disorot sebagai bentuk pembelaan kepada Susi Pudjiastuti.
“Besar kemungkinan utasku ini akan dipenggal-penggal dan diframing paksa bahwa aku ngebela Bu @susipudjiastuti. Padahal aku bilang, buzzer dari kubu mana pun monggi kalau mau menyerang pikiran Bu Susi/Pak Luhut/siapapun, ini demokrasi, tapi serang pikirannya, jangan fisik/pribadinya,” terang Sujiwo Tejo.
Lebih lanjut, Sujiwo Tejo menegaskan bahwa sah-sah saja jika buzzer ingin menyerang.
Baca Juga: Bertepatan dengan Harlah NU ke-95, AHY Sampaikan Selamat Sekaligus Rasa Duka, Ada Apa?
Namun, alangkah eloknya yang diserang adalah pemikirannya, bukan fisiknya.
Seperti halnya ketika yang diserang karena tatonya, karena menurut Sujiwo Tejo ketika menyerang tato sama saja dengan menyerang fisik.
“Mau nyerang pikiran siapa pun? Silahkan. Ini demokrasi. Tapi serang pikirannya pula. Jangan serang fisiknya,” jelas Sujiwo Tejo.
“Nanti diketawain ayam. Sebab ayam juga tahu bahwa orang kek gitu berarti sudah nggak punya pikiran. Orang punya pikiran akan nyerang pikiran orang dengan pikiran pula,” tandasnya.
Aku sendiri nggak tatooan, tapi temenku banyak yg tatooan dan karyanya di berbagai bidang bagus2. Malah mungkin kalau disurvei, koruptor2 yg ketangkep @KPK_RI kebanyakan gak tatooan, kebanyakan yg penampilannya “orang baik2”, sopan ...— Jack Separo Gendeng (@sudjiwotedjo) January 31, 2021
***