PR TASIKMALAYA - Tokoh NU Umar Hasibuan atau yang akrab disapa Gus Umar turut mengomentari soal pengakuan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.
Gur Umar menanggapi pernyataan Menkes Budi Gunadi soal kesalahan testing Covid-19 dan kekacauan data di Kementeria Kesehatan.
Dalam cuitan di akun Twitter pribadinya, Gus Umar menulis kalimat sindiran atas pernyataan Menkes Budi Gunadi tersebut.
“Apa sih yang gak kacau dinegara ini pak?,” tulis Gus Umar sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari akun Twitter @Umar75Hasibuan pada Sabtu, 23 Januari 2021.
Lebih lanjut, Gus Umar juga mengungkapkan bahwa sikap Menkes Budi Gunadi yang mengakui kesalahan dan kekacauan yang terjadi di lembaga yang di pimpinnya merupakan tindakan yang gentle.
Meskipun demikian, Gus Umar juga mengharapkan Menkes Budi Gunadi untuk segera memperbaiki hal tersebut.
Baca Juga: Simak 4 Cara Atasi Rasa Takut Terhadap Jarum Suntik Menurut Diskominfo Jabar
“Sebagai menkes anda gentle mengakui kalau data lembaga yang anda pimpin kacau. Semoga segera anda perbaiki,” pungkasnya.
Apa sih yg gak kacau dinegara ini pak? Sbg menkes anda gentle ngakui klu data lembaga yg anda pimpin kacau. Semoga sgr anda perbaiki. https://t.co/3nFBZOTWEy— Gus Umar Hasibuan (@UmarHasibuan_75) January 23, 2021
Diketahui sebelumnya, Menkes Budi Gunadi diketahui mengomentari upaya 3T atau testing, tracing dan treatment terkait penanganan Covid-19 di Indonesia.
Hal tersebut, disampaikannya dalam 'Dialog Warga 'Vaksin & Kita' yang disiarkan di YouTube PRMN SuCi sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com, Jumat, 22 Januari 2021 lalu.
Dalam kesempatan tersebut, Menkes Budi Gunadi menyebut bahwa testing Covid-19 di Indonesia selama ini salah secara epidemiologi.
Menurut Budi, hal tersebut harus segera diperbaiki, sehingga ia meminta kerjasama dari berbagai pihak untuk menyelesaikan berbagai persoalan penanganan Covid-19 di Indonesia.
Selain itu, dalam kesempatan yang sama, Mantan Direktur Utama Bank Mandiri tersebut mengaku kapok menggunakan data Kementerian Kesehatan untuk pelaksanaan program vaksinasi Covid-19.
Baca Juga: Yuk Cari Tahu! PKH Salah Satu Program Pemberian BLT dari Kemensos
Ia menyebut bahwa dirinya lebih memilih untuk menggunakan data yang dimiliki oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk program vaksinasi kepada masyarakat.
"Datanya juga biar enggak salah gimana, saya udah kapok, saya enggak mau lagi pakai datanya Kemenkes, di crossing-crossing data dukcapil," ujarnya.***