Network
PR TASIKMALAYA - Politikus sekaligus Mantan DPR RI periode 2014-2019, Fahri Hamzah menuliskan cuitan terkait banyaknya pihak yang meminta dirinya marah kepada pemerintah.
Dalam cuitannya yang diunggah pada Minggu 17 Januari 2021, Fahri menjelaskan bahwa dirinya tidak bisa marah pada pemerintah seperti dulu ketika di Senayan.
Fahri menyebut bahwa kemarahan rakyat seharusnya dilimpahkan kepada anggota DPR dan DPD yang memiliki kebebasan dan fasilitas.
Baca Juga: Komentari Banjir di Kalsel, PKS: Ungkap Perusahaan-Perusahaan yang Melakukan Kejahatan Lingkungan
“Ada banyak yang ingin saya marah kepada pemerintah ini seperti dulu saat saya di senayan. Saya ingin katakan ada batas cara marah rakyat. Kita sudah limpahkan hak marah kita kepada wakil rakyat kita di @DPR_RI dan @DPDRI yang punya segala kebebasan dan fasilitas untuk itu,” tulis Fahri Hamzah sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari akun Twitternya, Senin, 18 Januari 2021.
Lebih lanjut, Fahri Hamzah juga menyebut bahwa sebagai rakyat, sudah seharusnya menuntut anggota DPR dan DPD untuk bersuara lebih keras untuk mewakili suara rakyat yang tidak terdengar.
“Sebagai rakyat kita harus menuntut 575 anggota @DPR_RI dan 134 anggota @DPDRI untuk bersuara lebih keras. Agar suara-suara tak terdengar di lapisan paling bawah terwakili,” ujar Fahri.
Baca Juga: Kembali Singgung Mimpi Haikal Hassan Soal Laskar FPI yang Tewas, Muannas: Bohong Dia!
Fahri juga menyebut bahwa DPR dan DPD memiliki hak imunitas dan protokoler yang melindungi hak pribadi selain hak kelembagaan.
“Mereka punya #HakBertanya, imunitas dan protokoler sebagai hak pribadi selain hak kelembagaan yang tinggi,” imbuhnya.
Selain itu, Fahri juga menyebut bahwa dengan mandat yang diberikan rakyat, DPR dan DPD harusnya semakin kuat dan rakyat juga semakin kuat terwakili.
“Begitulah jika seorang mendapat mandat dari rakyat, mereka menjadi kuat dan rakyat menjadi kuat terwakili,” ujarnya.
Baca Juga: Kembali Singgung Mimpi Haikal Hassan Soal Laskar FPI yang Tewas, Muannas: Bohong Dia!
Dalam cuitan lainnya, Fahri juga mengajak seluruh warga negara Indonesia untuk konsisten membawa kebenaran demi satu tujuan dan rasa cinta negara yang sama.
“Rakyat harus terus maju ke depan. Karena rakyat itu permanen, membawa suara kebenaran. Pemerintah berganti sepanjang jalan. Selama kita mengusung kebenaran maka kita adalah saudara...cara boleh beda..tapi tujuan tetap sama. Kita mencintai negeri kita,” pungkas Fahri.***
