"Jadi harapan keluarga korban dan harapan kami, harapan pemerintah, sama," ucapnya.
Pada Sabtu jam 12.30 WIB, hujan sempat mengguyur lokasi longsor.
Meski tidak berlangsung lama, hujan tersebut telah menghambat proses pencarian korban akibat rawannya medan longsor sehingga harus dihentikan sementara.
Karenanya, untuk memperlancar proses pencarian korban, sebuah bangunan Taman Kanak-kanak (TK) di area longsor dengan terpaksa harus dihancurkan.
Baca Juga: Twitternya Diblock Haikal Hassan dan Dianggap 'Tukang Lapor', Muannas: Wajar Tukang Bohong Dilapor
Kepala Kantor Pencarian dan Penyelamatan (SAR) Bandung Deden Ridwansyah menyebut terdapat hambatan saat proses pencarian dilakukan, yaitu aspek cuaca dan akses alat berat.
"Kendalanya cuaca dan akses, karena material di sana, alat berat sudah masuk ke sasaran, karena ada penumpukan di belakang," ungkap Deden.
Bangunan tersebut berada tepat di tepian akses menuju pemukiman yang saat ini tertutup tanah longsoran.
Semenjak siang, alat berat sudah mulai dipergunakan sebagai penggaruk tanah di sekitar bangunan itu.
Baca Juga: Jumlah Penemuan Korban Sriwijaya Air Terus Bertambah, Identitas Seorang Jenazah Berhasil Terungkap