Gedung Capitol AS Diserbu Pendukung Trump, Hendropriyono: Tidak Mungkin Bergerak Tanpa Politik Uang

- 8 Januari 2021, 08:32 WIB
Mantan Kepala Badan Intelijen Negara A.M Hendropriyono, mengomentari penyerbuan yang terjadi di gedung Capitol Amerika Serikat (AS).*
Mantan Kepala Badan Intelijen Negara A.M Hendropriyono, mengomentari penyerbuan yang terjadi di gedung Capitol Amerika Serikat (AS).* //Instagram @am.hendropriyono

PR TASIKMALAYA – Mantan Kepala Badan Intelijen Negara A.M Hendropriyono, mengomentari penyerbuan yang terjadi di gedung Capitol Amerika Serikat (AS).

Penyerbuaan tersebut dilakukan oleh pendukung Donald Trump yang tidak mengakui kemenangan Joe Biden, sebagai Presiden Amerika terpilih.

“Pengikut Trump kemarin menyerbu gedung Capitol AS. Menghentikan perhitungan electoral college kemenangan Biden,” tulis Hendropriyono seperti yang dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari akun Instagram pribadinya.

Baca Juga: Hadirkan 3 Saksi Ahli Kasus HRS, Polda Metro: Semua akan Kupas yang Sudah Kami Lakukan

Hendropriyono menilai, apa yang dilakukan oleh pendukung Trump tersebut merupakan aksi kampungan yang tidak mencerminkan ideologi yang dijunjungnya.

“Aksi kampungan yang tidak mencerminkan nilai ideologi yang dijunjungnya itu, tidak mungkin bisa bergerak sendiri tanpa kekuatan politik keuangan,” ujarnya.

Hendropriyono menjelaskan, apa yang terjadi di Gedung capitol AS merupakan cermin demokrasi yang rusak karena kapitalisme.

Baca Juga: Lelah Komunikasi Lewat Video Call? Berikut 4 Cara Interaksi Menyenangkan dengan Teman saat Pandemi!

“Fakta tersebut merupakan cermin, bahwa kapitalisme justru yang merusak demokrasi itu sendiri. Kapitalisme dan demokrasi, berada dalam rumah yang sama, yaitu liberalisme,” tuturnya.

Lebih lanjut, Hendropriyono menjelaskan mengapa Indonesia menganut Undang-Undang Dasar (UUD) 1945.

“Karena itu, kapitalisme di negara Pancasila adalah konstitusional. UUD 1945 merupakan rambu-rambu yang tangguh, untuk mewaspadai berkembangnya oligarki dalam reformasi yang bergulir sejak 1998,” jelasnya.

Baca Juga: Ngaku Pernah Alami Gangguan Kecemasan Gegara Ulah Haters, Agnez Mo: Kayak Serangan Panik

Hendropriyono lalu berharap, di tahun 2021 ini Indonesia kembali ke jati diri sebagai bangsa Pancasila.

“Semoga di tahun 2021 ini, kita bisa cepat banting setir, kembali ke jatidiri sebagai bangsa Pancasila dalam praktik kehidupan, sebagai bangsa yang Bhineka Tunggal Ika,” pungkas Guru Besar Sekolah Tinggi Intelijen Negara dan Sekolah Tinggi Hukum Militer tersebut.

Unggahan Hendropriyono pun sontak menimbulkan ragam komentar dari berbagai kalangan.

“Gagah om,” tulis akun Ferdinand Hutahaean.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Tasikmalaya Hari Ini, 8 Januari 2021: Hujan dari Pagi hingga Malam Hari

“Terima kasih bapak yang sudah memberikan info-info yang tegas, bijak. Semoga bapak selalu sehat. Salam NKRI,” tulis akun Ono Martono.

“Mantap narasinya. Sehat terus ya Om Edo.semoga negara kita aman dan damai,” tulis akun Topan Ajj.

“Ternyata di negara yang menjunjung demokrasi selama ratusan tahun masih barbar,” tulis akaun Iam Iuliarto.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by AM Hendropriyono (@am.hendropriyono)

***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Instagram @am.hendropriyono


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x