Sudah Kantongi Izin Edar dari Kemenkes, GeNose C19 Karya UGM untuk Deteksi Covid-19 Siap Dipasarkan

- 26 Desember 2020, 12:47 WIB
Ilustrasi corona.
Ilustrasi corona. /Pixabay/Tumisu

PR TASIKMALAYA - GeNose yang merupakan alat pendeteksi Covid-19 dari embusan napas karya tim riset Universitas Gajah Mada telah siap dipasarkan dan telah mendapatkan izin edar dari Kementerian Kesehatan RI. 

Prof Kuwat Triyana selaku Ketua tim pengembang GeNose mpada Sabtu 16 Desember 2020, mengatakan izin edar untuk "GeNose" telah terbit pada Kamis 24 Desember 2020 dengan nomor Kemenkes RI AKD 20401022883

"Alhamdulillah, berkat doa dan dukungan luar biasa dari banyak pihak GeNose C19 secara resmi mendapatkan izin edar untuk mulai dapat pengakuan oleh regulator, yakni Kemenkes, dalam membantu penanganan Covid-19 melalui skrining cepat," kata Kuwat dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Antara. 

Baca Juga: Usai Didiagnosis Terpapar Penyakit Covid-19, Seorang Bocah 3 Tahun Diduga Terkena Stroke

Kuwat mengatakan timnya akan melakukan penyerahan untuk mendistribusikan GeNose C19 yang merupakan hasil produksi massal batch pertama dengan didanai oleh Badan Intelijen Negara (BIN) dan Kemenristek/BRIN dan berharap mampu memberikan dampak yang maksimal meskipun jumlah GeNose C19 masih terbatas.

Kuwat berharap dengan dilepasnya 100 unit pada batch pertama, terdapat total 12 ribu orang yang dapat dilakukan untuk 120 res per alat dalam sehari dengan estimasi angka 120 tes per alat itu dengan setiap alat membutuhkan 3 menit termasuk pengambilan napas. 

"Sehingga, satu jam dapat mengetes 20 orang dan bila efektif alat bekerja selama 6 jam," kata dia.

Jika pendistribusian GeNose C19 dilakukan dengan tepat sasaraan maka harapan dapat mengetes 12 ribu orang dapat terwujud apabila dilakukan di bandara, stasiun kereta, serta tempat keramaian lainnya termasuk di rumah sakit dan BNPB yang dapat mobile dapam mendekati suspect Covid-19. 

Baca Juga: Satgas Covid-19 Atur Regulasi Baru Kedatangan Pelaku Perjalanan Terkait Varian Baru Virus Corona

Namun, dia menegaskan GeNose C19 ini tidak memungkinkan untuk pengadaan keperluan pribadi.

GeNoseC19 akan segera diproduksi massal apabila surat izin edar telah didapatkan

apabila terdapat 1.000 unit GeNose C19 maka tes akan mampu dilakukan kepada 120 ribu orang dalam satu hari dan apabila target di akhir bulan Februari 2021 telah tersedia 10.000 unit maka jumlah tes Covid-19 di Indonesia akan memecahkan rekor tes terbanyak dimana 1,2 juta orang akan di tes dalam satu hari.

"Tentu, bukan hanya angka-angka seperti itu harapan kita semua, namun kemampuan mengetes sebanyak itu diharapkan akan menemukan orang-orang terinfeksi Covid-19 tanpa gejala (OTG) dan segera diambil tindakan isolasi atau perawatan, sehingga rantai penyebaran COVID-19 dapat segera terputus," kata Kuwat.

Baca Juga: Orang yang Telah Terinfeksi Covid-19 Direkomendasikan untuk Menerima Vaksin, ini Alasannya

Dalam mewujudkan capaian tersebut tersebut telah terdapat lima industri konsorsoim yang berkomitmen dalam medukung hal tersebut diantaranya PT. Yogya Presisi Tehnikatama Industri (bagian mekanik), PT. Hikari Solusindo Sukses (elektronik dan sensor), PT. Stechoq Robotika Indonesia (pneumatic), PT. Nanosense Instrument Indonesia (artificial intelligence, elektronik dan after sales), dan PT. Swayasa Prakarsa (assembly, perijinan, standar, QC/QA, bisnis).

Ia menjelaskan nantinya biaya tes dengan GeNose C19 cukup murah hanya sekitar Rp 15-25 ribu.

Untuk melakukan tes dengan menggunakan GeNose C19 biaya yang dibutuhkan cukup murah yaitu Rp 15-25 ribu dengan hasil yang keluar sekitar 2 menit saja dan tidak pelru reagen atau bahan kimia lainnya dan sampel yang diambil berupa embusan nafas dan terbilang lebih nyaman dibanding usap atau swab.

Kuwat yang Mewakili tim memberikan apresiasi kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam pengembangan GeNose C19, yaitu Kemensesneg, BIN, Kemenristek/BRIN/LPDP, Kemendikbud, Kemenhub, Kemenkes, KemenPUPR, Kemenlu, TNI AD dan Polri.

Baca Juga: Pasokan Vaksin Diborong Negara Makmur, Paus Fransiskus: Dahulukan yang Rentan dan Membutuhkan

Selain itu, juga kepada delapan rumah sakit mitra uji diagnostik (RSUP Dr Sardjito, RSPAU Hardjolukito Yogyakarta, RS Bhayangkara Tk III Polda DI Yogyakarta, RSLKC Bambanglipuro Bantul, RST Dr. Soedjono Magelang, RS Bhayangkara Tk I Raden Said Soekanto Jakarta, RS Akademik UGM, dan RSUD Dr. Saiful Anwar Malang), serta kepada tim review uji klinis dari Kemkes yang telah memberi masukan secara kritis dan konstruktif.

Dengan siap dipasarkannya GeNose ini Prof. Dr. Paripurna selaku Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Alumni mengatakan telah menunjukan adanya kontribusi dari UGM dalam menangani pandemi serta agar roda perekonomian tetap berjalan dengan mematuhi protokol kesehatan.

"Ini kerja bagus sekaligus perwujudan UGM Science Techno Park sebagai jembatan antara universitas dan industri serta tempat riset para dosen dan mahasiswa," kata dia.

Paripurna telah mengapresiasi dengan adanya perhatian dari berbagai pihak dalam pengembangan GeNose ini seperti dari Ketua dan anggota MWA, Menteri PUPR, Menteri Perhubungan dan Menteri Luar Negeri, BIN, RistekBRIN, serta mitra lainnya.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x