"Termasuk kepada karyawan Hindu dan Buddha, itu juga kami akomodir. Jadi itulah keberagaman yang ada di JNE, dan alhamdulillah, semua bisa berjalan dengan baik," kata Feriadi.
Direktur Keuangan JNE Chandra Fireta mengatakan bahwa dirinya yang beragama Kristen, tidak merasa perusahaan melakukan diskriminasi terhadap masyarakat non-muslim, apalagi sampai dituduh mendanai kegiatan teroris di suatu tempat.
"Ketika kami berkunjung ke suatu tempat, itu kami tidak pernah memandang agama apa pun. Jadi semua kami rangkul, kami juga berikan bantuan di sana," kata Chandra.
Untuk diketahui, beberapa saat lalu Tagar Boikot JNE sempat menjadi trending topik di Twitter. Hal tersebut terjadi lantaran, netizen ramai-ramai menyerukan gerakan untuk berhenti menggunakan jasa JNE.
Baca Juga: Akui Tak Suka Ceramah yang Terkesan Ajak untuk Membenci, Husin Shihab: Gaya Seperti ini yang Merusak
Seperti diketahui, seruan tersebut bermula dari postingan ucapan ulang tahun yang ke-30 untuk JNE dari Sekjen HRS Center, Ustadz Haikal Hassan Baras.
Hal tersebut berbuntut panjang, hingga muncul dugaan bahwa JNE berafiliasi dengan ormas tertentu.
Berkaitan dengan kasus tersebut, pihak JNE telah menggaet Pengacara Kondang Hotman Paris Hutapea menjadi kuasa hukumnya untuk menanggapi isu tersebut. ***