“Korupsi merupakan cermin mementingkan diri sendiri, jauh dari semangat gotong royong yang merupakan inti Pancasila, dengan kata lain koruptor tidak Pancasilais," kata Chriswanto.
Senada dengan Ketum DPP LDII , anggota DPR Komisi VI dari Fraksi Golkar, Singgih Januratmoko juga mengatakan korupsi membawa imbas negatif bagi pembangunan.
“Praktik korupsi menciptakan ekonomi biaya tinggi yang jadi beban bagi pelaku ekonomi. Kondisi ini berimbas pada mahalnya harga jasa dan pelayanan publik,” kata Singgih.
Baca Juga: KH Said Aqil Sembuh Covid-19, Muannas Alaidid : Kami Butuh Sosok Ulama Seperti Beliau, Sehat Selalu
Singgih mengatakan imbasmya pada para pelaku ekonomi memasang harga yang tinggi, agar dapat menutupi kerugian karena besarnya modal yang keluar karena penyelewengan.
“Dalam skala yang lebih luas, bila indeks korupsi sangat tinggi di sebuah negara, dapat mengurangi kepercayaan investor internasional,” kata Singgih.***