Resahkan Masyarakat, Ratusan Pemuda di Sulteng Tolak Kedatangan Habib Rizieq

- 2 Desember 2020, 19:20 WIB
Imam Besar FPI, Habib Rizieq Shihab.*
Imam Besar FPI, Habib Rizieq Shihab.* /Tangkapan Layar YouTube Front TV

PR TASIKMALAYA – Aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh Ratusan kelompok pemuda yang menagtasnamakan Aliansi Masyarakat Sulawesi Tenggara Cinta Damai menolak kedatangan Habib Rizieq Shihab ke Kota Kendari.

Aksi tersbut dilakukan di simpang empat kawasan Tugu MTQ Kota Kendari dengan melakukan orasi dan aksi bakar spanduk yang bergambarkan foto imam besar FPI (Front Pembela Islam) tersebut.

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Antara, pimpinan FPI itu akan bertandang ke Kota Kendari pada awal tahun 2021 nanti.

Baca Juga: Tanpa Batas Usia! Guru Honorer di Garut akan Diangkat jadi P3K, Ini Ketentuannya

Jenderal Lapangan Wawan Soneangkano menyebutkan jika pihakya menolak rencana kedangangan Habib Rizieq karena menimbulkan keresahan bagi masyarakat.

Kekhawatiran itu dipicu dengan masih rentannya penularan virus Corona di Sulawesi Tenggara.

Selain itu, menurutnya, Habib Rizieq Shihab tidak memberikan tauladan dan contoh yang baik bagi masyarakat ketika masa pandemi ini.

Baca Juga: Jalani Hari Pertama Isolasi, Moeldoko: Anies Masih Bisa Bekerja Secara Virtual

"Atas permasalahan tersebut, maka Aliansi Masyarakat Sulawesi Tenggara Cinta Damai menolak kedatangan Rizieq Shihab ke Sulawesi Tenggara karena pandemi Covid-19," tegasnya.

Dirinya berharap kepada Polda Sultra, Polres Kendari, Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sultra maupun Kendari agar tidak memberikan izin kepada panitia kedatangan Habib Rizieq, karena diyakininya akan membuat keramaian.

Lebih lanjut, dia mengatakan agar penegak hukum tidak pandang bulu untuk melakukan tindakan termasuk kepada pimpinan FPI itu.

Baca Juga: Yakinkan Investor Terkait Ekonomi, Luhut Berharap Indonesia Jadi Tujuan Investasi

"Kami juga menuntut aparat penegak hukum dan Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 untuk menindak tegas selurh pihak yang menghambat proses 3T (Testing, Tracing, dan Treatment) tanpa pandang bulu, termasuk Rizieq Shihab dab kelompok FPI," tuntutnya.

Di samping itu, demi menjaga pesatuan NKRI (Negara kesatuan Republik Indonesia), dirinya turut menolak dakwah yang disampaikannya karena terkesan provokatif dan meresahkan masyarakat.

Lebih lanjut, Ia menuntut agar oknum yang menjadi provokator pemecah belah umat dan bangsa dapat ditindak tegas oleh TNI-Polri.

Baca Juga: Kutuk Deklarasi Kemerdekaan Papua Barat, DPR Sebut Tak Ada Dasar yang Kuat

Berdasarkan pantauan, aksi unras tersebut berjalan aman dan kondusif, dimana masa langsung membubarkan diri setelah orasi tutuntutannya disampaikan dalam waktu kurang lebih satu jam.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x