Meski Vaksin Covid-19 Tiba di Indonesia Awal Desember, Vaksinasi akan Dilakukan Serentak Awal 2021

- 25 November 2020, 15:00 WIB
 Ilustrasi vaksin Covid-19.
Ilustrasi vaksin Covid-19. /PEXELS/Nataliya Vaitkevich

PR TASIKMALAYA – Berdasarkan keterangan yang diberikan oleh Jokowi, vaksin Covid-19 dipastikan tiba di Indonesia akhir November atau awal Desember 2020.

Pernyataan tersebut Jokowi sampaikan Rabu, 25 November 2020 ketika memberikan sambutan dalam penyerahan DIPA dan Daftar ALokasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa Tahun 2021.

“Saya tegaskan kembali, bahwa pandemic belum berakhir, tetapi kita akan melangkah, segera melangkah untuk recovery, untuk pemulihan melalui vaksinasi,” ujarnya seperti yang dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari PMJ News.

Baca Juga: Wujudkan Pilkada Sehat, Wakil Gubernur Jawa Barat Minta Kerja Sama Semua Stakeholder

Namun, Jokowi mengatakan meski vaksin tiba pada akhir November atau awal Desember, vaksinasi tidak bisa langsung dilakukan.

“Insya Allah nanti kita harapkan vaksinnya sudah datang akhir bulan November ini atau awal Desember 2020, tetapi itu juga tidak langsung bisa disuntikkan, dilakukan vaksinasi,” tegasnya.

Vaksinasi tidak bisa dilakukan berkaitan dengan adanya serangkaian kaidah scientific yang harus menunggu tahapan di BPOM.

“Masih menunggu langkah-langkah kaidah-kaidah scientific, data-data science yang diperlukan untuk mendapatkan yang namanya emergency use authorization dari BPOM. Jadi meskipun vaksin sudah datang kita masih menunggu tahapan di BPOM,” pungkasnya.

Baca Juga: Edhy Abaikan Usulan DPR Hentikan Ekspor Benih Lobster, Komisi IV: Lakukan Manipulasi Data Ekspor

Jokowi menambahkan, vaksinasi serentak rencananya akan dilakukan awal tahun 2021. Bahkan, di beberapa daerah akan dilakukan simulasi.

“Kita harapkan insya Allah juga kalau nggak di akhir 2020, atau di awal di bulan Januari. Nantinya di awal 2021 vaksinasi bisa kita lakukan,” tuturnya.

Lebih lanjut, Jokowi memaparkan bahwa pemerintah telah melakukan simulasi-simulasi di berbagai daerah di Indonesia.

“Kita telah melakukan simulasi-simulasi di beberapa tempat, tapi ini juga tidak mudah, karena mendistribusikan ke-34 provinsi, ke 514 kabupaten/kota memerlukan sarana dan prasarana yang tidak sedikit, cold chain, atau pendinginnya,” jelasnya.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah